SERGAI, beritalima.com- Beberapa warga masyarakat khususnya Dusun VII, Desa Naga Kisar yang berlokasi di pesisir pantai, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menggeluh.
Menduga Pabrik Pengelolahan ikan segar milik PT. AQM diduga buang limbah ke laut, sehingga dampak penghasilan para nelayan dilokasi di pesisir pantai jadi berkurang cukup draktis.
” Perusahaan ikan segar diduga milik PT. AQM diduga membuang limbahnya di buang ke kesungai maupun lokasi kolam yang tidak jauh dari laut,”kata salah satu warga yang enggan disebut namanya kepada beritalima di lokasi.
Akibat limbah maupun bungkusan plastik langsung mencemari laut dari perusahaan tersebut, sehingga tangkapan ikan laut menurun draktis dalam beberapa tahun ini. Bahkan imbas nelayan sangat rugi karna banyak dampak dari limbah tersebut
Lanjut nelayan, pihaknya meminta pemerintah agar mengecek lokasi pembuagan limbah perusahaan tersebut, jika terbukti membuang limbah kelaut pihak pemerintah harus memberikan saksi tegas kepada perusahaanya.”Tambahnya
Ditambah lagi, belum lagi limbah dari rumah tangga di campur limbah perusahaan sehingga laut semakin kotor. Padahal, para nelayan kecil secara rutin bersama membersihkan pesisir agar limbah seperti plastik dan lain-lain tidak terbawa arus laut ke tengah.
“Kondisi ini membuat kami prihatin karena bagaimana nelayan bisa sejahtera jika lautnya tercemar. Untuk itu, langkah tegas harus dilakukan jika tidak laut yang menjadi kebanggaan Kabupaten Serdang Bedagai akan semakin tercemar,”tegas nelayan dilokasi limbah kepada beritalima
Menyikapi Aliansi NGO PMBDS Sergai, Aswad Sirait kepada beritalima di lokasi, Selasa, (27/8/2019), mengatakan bahwa selama dua hari bersama beberapa wartawan turun dilokasi melihat lokasi limbah milik PT. AQM yang diduga secara bebas membuang limbah di sungai.
Bahkan pembuangan juga terlihat ada saluran pipa yang kearah kelaut. Kemungkinan pipa tersebut tempat pembuangan limbah. Karna menurut keterangan para nelayan sesuai keterangan dilokasi,” jika musim air laut pasang maka pihak perusahaan tersebut diduga membuang limbah kelokasi sungai yang mengaliri kelaut,”ujarnya
Jika hal ini terus dibiarkan maka sangat dikhawatirkan bagi para nelayan sehingga nelayan yang mayoritas dengan menggunakan alat tangkap sederhana maupun dengan kapal tradisional maka pengasilan mereka sangat terganggu. Karna sejenis ikan maupun udang tidak ada lagi akibat dampak limbah tersebut yang biasanya ada kini punah persisnya diareal limbah yang tidak jauh dilokasi antara sungai dengan limbah.
Untuk itu dirinya berharap, dinas terkait khususnya Dinas lingkungan hidup untuk segera mengecek limbah perusahaan tersebut. Sehingga nelayan mengandalkan ikan yang berada di pinggir pesisir pantai timur, tapi jika kondisinya tercemar maka hasil tangkapan pun sudah dipastikan minim seperti saat ini,”tegas aswad sirait
Menanggapi hal ini, Humas PT. AQM Afrizal ketika dikonfirmasi via whatsapp kepada Wartawan belum bisa memberikan jawaban terkait hal ini, meskipun sudah terbaca namun belum juga memberikan jawaban.(Budi)