SURABAYA, beritalima.com | Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Pelatihan dan Pengembangan sudah menyelesaikan Pelatihan Kontrasepsi bagi bidan. Sepanjang 2023 sudah lima kali mengadakan pelatihan. Dan setiap angkatan pelatihan diikuti oleh 25 bidan, kecuali pada angkatan terakhir (kelima) hanya diikuti 24 bidan.
Ketua Tim Pendidikan dan Pelatihan Percepatan Penurunan stunting dan Bangga Kencana Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto, mengatakan, Pelatihan Kontrasepsi bagi bidan ini berjalan lancar berkat dukungan berbagai pihak mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Balai Pelatihan Kesehatan Semarang, IBI Jatim, RSUD dr. Soetomo, RSUD Saiful Anwar Malang.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari BKKBN yang menjadi ketua pelaksanaan program percepatkan penurunan stunting di Indonesia,” jelas Sukamto di acara Penutupan Pelatihan Kontrasepsi Angkatan Kelima di Hotel Grand Dafam Surabaya, Jumat (14/7/2023).
Sukamto menambahkan pelatihan ini perlu ditindaklanjuti. Animo para bidan mengikuti pelatihan ini sangat luar biasa, dan masih banyak bidan yang belum mendapat pelatihan.
“InsyaAllah tahun depan masih ada pelatihan kontrasepsi bagi bidan, yang tujuannya untuk memberikan keterampilan, pengetahuan dan metode-metode baru yang dilaksanakan dengan model yang baru sesuai Undang-Undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,” urainya.
Menurutnya, pelatihan ini juga menjadi salah satu upaya strategis untuk meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan Program KBKR yang Komprehensif melalui Program Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi (Pelkon) bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan. Karena, tenaga kesehatan yang berwenang memberikan pelayanan adalah dokter atau bidan.
“Oleh karenanya, Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi harus dilakukan dengan berpedoman pada mekanisme atau standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan, sehingga kualitas pelatihan pelayanan kesehatan dapat dipertanggungjawabkan,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua PD Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jatim Lestari, menyampaikan sangat berterima kasih kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang sudah melatih bidan di Jawa Timur sebanyak lima angkatan.
“Kami berterima kasih meskipun baru seperempat saja, karena bidan kami jumlahnya 38.087 orang. Harapan kami ke depan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bisa kembali menggelar pelatihan kontrasepsi agar bisa diikuti oleh bidan yang belum,” ucap Lestari.
Lestari juga mengharapkan kepada para bidan yang sudah mendapatkan pelatihan bisa menyampaikan hasil pelatihan tersebut kepada teman-temannya yang belum mendapatkan pelatihan.
Salah satu fasilitator dari RSUD dr. Soetomo, dr. Pandu Hanindito Habibi Sp.OG Med Klin, mengatakan, selama tahun 2022-2023 ini pihaknya menjadi fasilitator dan bekerjasama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang telah menyelenggarakan 10 angkatan pelatihan kontrasepsi.
“Saya sangat bersyukur karena pelatihan ini sangat bermanfaat bagi bidan yang notabene menjadi salah satu ujung tombak terdepan pelayanan kontrasepsi di wilayah masing-masing,” jelas dr. Pandu.
Pandu menjelaskan pelatihan kali ini sangat komprehensif dimana waktu pelatihannya cukup panjang, kurang lebih dua minggu juga waktu praktek yang cukup dimana setiap peserta mendapatkan tiga orang akseptor.
Peserta Pelatihan Kontrasepsi Angkatan V dengan nilai terbaik, Vivin Laksanawati dari Kabupaten Sidoarjo, mengaku sangat bersyukur bahwa dirinya bisa menjadi salah satu peserta pelatihan kontrasepsi dengan metode terbaru ini. (Gan)
Teks Foto: Tuntaskan Pelatihan Kontrasepsi Bagi Bidan Angkatan Kelima yang berakhir Jumat (14/7/2023)