TRENGGALEK, beritalima.com –
Usai dilantik oleh bupati, belasan kades terpilih yang tersebar di sejumlah kecamatan se_Kabupaten Trenggalek itu secara definitif telah resmi menjabat terhitung mulai Kamis (29/4/2021). Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, ke-15 kepala desa (kades) hasil pemilihan serentak beberapa waktu lalu tersebut dilantik oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Pendopo Manggala Praja Nugraha dengan disaksikan jajaran Forkopimda serta para tokoh.
Gus Ipin, sapaan akrab bupati, kepada para kades baru ini secara khusus menyampaikan beberapa pesan. Diantaranya juga, ajakan untuk bisa menjadi duta pemerintah yang benar-benar mampu menjembatani seluruh program.
Selain itu, sebagai pengampu kebijakan dilevel ‘grass root’ akan secara bekelanjutan mengajak segenap warganya untuk mematuhi himbauan pemerintah.
Dibagikan pula oleh Gus Ipin, arahan langsung Presiden RI, Joko Widodo dari Istana Negara pada Rabu (28/4) kepada kepala desa yang dilantik bahwa ada tugas untuk aparatur desa terkait penanganan Covid-19.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, tugas desa adalah aman penyebaran Covid 19. Kejadian di India saat ini, pandemi Covid tidak terkendali jangan sampai terjadi di tanah air,” ungkap bupati.
Sebelumnya, lanjut Gus Ipin, penanganan Covid-19 di negara India ini sempat menjadi yang terbaik. Sebab, India termasuk negara yang mampu memproduksi vaksin sendiri. Akan tetapi, “Karena kelengahan, saat ini menjadikan kondisi yang sangat mencekamkam,” imbuhnya.
Ditambahkan suami Novita Hardiny itu, sempat Presiden RI menghubungi Perdana Menteri India untuk menanyakan metode penanganan Covid di sana seperti apa. Saat itu India menerapkan mikrotik lockdown, namun karena terlena dan lengah kini ceritanya sudah berbeda. “Situasi berubah menghawatirkan,” lanjutnya mengutip arahan Presiden Jokowi di Istana Negara.
Kembali melanjutkan ceritanya, Bupati Nur Arifin menyebutkan alasan kenapa di India sampai terjadi gelombang teror Covid-19 periode ke dua. Semua itu berawal dari tradisi mandi bersama di sungai, sehingga menjadikan penyebaran yang tidak terkendali.
Dari pengalaman India, kondisi disana jangan sampai terjadi di Indonesia. Momentum Idul Fitri yang baik, diharapkan tidak malah menjadikan salah satu kluster penyebaran covid tak terkendali.
“Kami himbau kepada semuanya saja, tundalah mudik untuk mengamankan keluarga kita dan orang orang yang kita cintai. Ini bukan untuk pribadi, tapi demi semuanya,” ingatnya.
Sepulang dari pelantikan, tambah bupati, para kades terlantik semua diharapkan bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah. Ingatkan dan himbau masyarakat untuk tetap waspada. Antisipasi warga yang mau mudik, tanya dan catat setiap keluarga yang anggota keluarganya akan melakukan mudik, sehingga antisipasi bisa dilakukan lebih dini.
“Jangan karena niat kita yang baik, namun karena lengah malah justru membahayakan orang di sekitar kita,” tandasnya. (her)