Pesan Penting, Warga Aceh di Luar Negeri Meriahkan Tahun Baru Islam

  • Whatsapp

Beritalima.com ( Di kota Aars, Denmark, pada tanggal 7 Juli 2024, perwakilan dari beberapa organisasi Aceh, yaitu ASNLF (Acheh Sumatra National Liberation Front), ASK (Acheh Sumatra Kultur), dan diaspora Aceh, berkumpul untuk merayakan tahun baru Islam ke-1446 H. Acara ini dimulai setelah sembahyang Zuhur dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan kegiatan yang penuh semangat.

Muhammad Hanafiah, koordinator ASNLF, bersama rekan-rekan lainnya, berkumpul di HĂžjvang 1, 9600 Aars. Kota Aars sendiri terletak sekitar 500 km dari pusat kota Kopenhagen dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar lima jam perjalanan dengan mobil.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Saleha Burha dari ASK, serta diaspora Aceh lainnya yang turut memberi ucapan selamat tahun baru Islam dalam bahasa Inggris. Dalam kesempatan ini, mereka menyampaikan harapan dan do’a bagi seluruh umat Muslim, khususnya bangsa Aceh di seluruh dunia.

Para peserta acara terlihat memegang beberapa bendera, termasuk bendera Bulan Bintang (Aceh Merdeka), Bendera Bintang Kejora (Papua Merdeka), Bendera Palestina, dan bendera Maluku Merdeka. Hal ini dilakukan sebagai simbol solidaritas terhadap perjuangan keempat wilayah tersebut yang dianggap masih dalam penjajahan dan berjuang untuk merdeka.

Mereka juga membentangkan sebuah spanduk bertuliskan “SELF-DETERMINATION IS A HUMAN RIGHT”. Pesan ini menegaskan hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri, yang dianggap sebagai hak asasi manusia.

Acara ini diwarnai dengan kegembiraan dari anak-anak generasi diaspora Aceh yang menyanyikan lagu “Eid Mubarak” dalam bahasa Inggris. Lagu ini dinyanyikan dengan penuh semangat sebagai ungkapan kegembiraan menyambut tahun baru Islam ke-1446 H.

Selawat bersama juga mengiringi acara ini, di mana para peserta turut berdoa untuk kebebasan Aceh, Papua, Maluku, dan Palestina. Mereka menyuarakan dukungan mereka dengan seruan “Free Acheh, Free Papua, Free Maluku, and Free Palestine”.

Muhammad Hanafiah dalam pidatonya menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas antarbangsa yang sedang berjuang untuk kemerdekaan. Ia juga mengajak seluruh komunitas Aceh di dunia untuk terus mendukung perjuangan ini.

Saleha Burha dari ASK juga menyampaikan pesan serupa dalam pidato bahasa Inggrisnya, yang diakhiri dengan doa dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat Muslim dan bangsa-bangsa yang masih dalam penjajahan.

Acara ini menjadi momentum penting bagi diaspora Aceh di Denmark untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Kehadiran bendera-bendera simbol perjuangan menambah semangat para peserta dalam menyuarakan hak-hak mereka dan memperingati tahun baru Islam dengan penuh makna.

Acara ini diakhiri dengan foto bersama, di mana para peserta berdiri dengan bangga memegang bendera dan spanduk mereka, serta menyuarakan harapan untuk kebebasan dan kemerdekaan bagi semua bangsa yang sedang berjuang.

Perayaan tahun baru Islam ini tidak hanya menjadi momen kebahagiaan, tetapi juga menjadi panggung untuk menyuarakan aspirasi dan hak-hak asasi manusia bagi bangsa Aceh dan bangsa-bangsa lain yang sedang berjuang untuk merdeka.(**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait