SURABAYA, beritalima.com – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka sekaligus memberi pengarahan kepada Ketua LPMK, RW dan RT Se-Kota Surabaya di graha sawunggaling Lt.6, Senin, (6/11/2017). Sosialisasi ini, digelar untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat dan memudahkan kebutuhan masyarakat.
Acara yang digelar mulai tanggal 6 hingga 24 November 2017, turut dihadiri Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan, Asisten wali kota II, M. Taswin, para ketua RT/RW Wonocolo, Wiyung dan Gunung Anyar serta jajaran OPD terkait.
Dalam acara tersebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan beberapa poin diantaranya, pelayanan perizinan, pembangunan fasilitas olahraga, pengawasan orang asing, masalah sosial (pembangunan makam) dan pelatihan bagi pelaku UKM.
Disampaikan wali kota, pelayanan publik terkait pengurusan surat pernikahan, akte kelahiran dan kematian maupun pengurusan izin lainnya bisa dilakukan melalui elektronik sehingga warga tidak perlu lagi datang ke Dispendukcapil. “Tolong disosialisasikan lagi kepada warganya, jika belum jelas nanti akan dijelaskan staff dari dinas Kominfo,” kata wali kota di sela-sela acara.
Lebih lanjut, wali kota menyampaikan pembangunan lapangan olahraga yang ada di setiap sudut Kota Surabaya. Menurutnya, tujuan pembangunan fasilitas olahraga ini agar anak-anak muda tidak terjerumus dalam kasus kenakalan remaja jadi jangan rebutan. “Saya ingin mereka selamat karena kalau sudah kena kasus kenakalan remaja susah dibetulkan,” ujarnya.
Adapun masalah sosial terkait pembangunan makam. Dikatakan wali kota, tahun depan pemkot akan membangun tempat pemakaman di beberapa titik di surabaya barat (Babat Jerawat) dan bagian selatan (Karang Pilang). Alasan pembangunan makam ini, kata dia, untuk mengurangi jumlah tekanan yang ada di TPU Keputih. “Kalau ada makam baru kan yang dari selatan nggak perlu ke keputih bisa langsung, selain itu, harga tanah di keputih sangat mahal,” ungkap wali kota sarat akan prestasi tersebut.
Selain itu, wali kota juga menekankan pengawasan terhadap orang asing di lingkungan masing-masing. Wali kota meminta bantuan kepada para RW/RT untuk menerapkan budaya wajib lapor 1×24 jam bagi warga baru. “Kita harus mendeteksi dini untuk orang-orang baru yang hadir di lingkungan kita, kalau sudah dilaporkan kita bisa antisipasi dan jangan sampai ada kelompok teroris yang menyusup masuk dan dipakai sebagai tempat kejahatan internasional,” tegasnya.
Di akhir sambutan, wali kota berpesan jika nanti dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai wali kota, Ia ingin agar kehidupan warga surabaya lebih sejahtera, salah satunya dengan mendorong warga untuk menjadi pelaku Usaha Kerja Menengah (UKM). Dikatakan demikian karena wali kota ingin meningkatkan roda perekonomian bagi warga surabaya dan masing-masing kampung memiliki produk UKM. Lebih dari itu, ke depan wali kota tidak ingin melihat generasi muda di surabaya menjadi susah dan sulit untuk mencari pekerjaan karena tidak memiliki ketrampilan sehingga tidak bisa bersaing dengan negara lain.
“Saya minta bantuan kepada para RW/RT untuk mengajak warganya yang ingin menjadi usahawan dengan mengikuti pelatihan dan pembinaan setiap hari sabtu dan minggu di koridor siola lantai 3,” ajak wali kota yang baru saja menerima penghargaan Global Green City di New York, Amerika Serikat. (**).