Timika,beritalima.com. Unit Pelaksana Bandara Udara (UPBU) Mozes Kilangin, Timika mulai melakukan penerbangan perdana subsidi angkutan udara kargo untuk rute Timika-Wamene di tahun 2020, Selasa (11/02).
Kepala UPBU Mozes Kilangin Ambar Suryoko menjelaskan, penerbangan perdana ini menggunakan pesawat Trigana Air yang mengangkut barang-barang mulai dari sembako hingga bahan bangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Wamena.
Ambar menambahkan, pesawat yang dijadwalkan tiga kali mengangkut barang ini mengangkut barang sebanyak 14 ton untuk sekali angkut.
“Kita diperintahkan oleh Menteri agar penerbangan ini tidak boleh ada jeda,” kata Ambar.
Sementara itu, Station Manager Trigana Air, Roni Kartika menjelaskan, Trigana sendiri telah menyiapkan tiga unit pesawat Kargo untuk subsidi angkutan udara, Bulog dan juga umum.
Penerbangan subsidi kargo ini sendiri dijadwalkan akan berjalan tiga kali dalam seminggu dengan kapasitas 14 ton.
Kepala Kantor Otoritas Bandara (Otban) Merauke, Usman Effendy mengatakan, program ini merupakan konektivitas tol laut ke jembatan udara, yang mana merupakan program Presiden RI Joko Widodo sejak 2017 silam. Dan sejak pertama berjalan, di Timika sendiri masih tetap dilaksanakan oleh Trigana Air.
Usman menyebutkan, pihaknya hanya menyediakan fasilitas transportasi, untuk ketersediaan barang tetap merupakan tanggung jawab kementerian perdagangan.
Dengan ini diharapkan bisa mengurangi disparitas harga bagi warga yang membutuhkan di daerah yang memang membutuhkan.
“Kami hanya berikan fasilitas transportasi, untuk barang dari kementerian lain. Bisa mengurangi disparitas harga di daerah yang memang membutuhkan,” kata Usman.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Timika, Yan S. Purba yang juga hadir mewakili Pemerintah Kabupaten menyambut baik penerbangan perdana subsidi kargo ini karena Timika merupakan sentra untuk pengembangan daerah sekitar.
Namun Ia berharap agar semua pihak terkait agar bisa terus memastikan bahwa barang yang dibawa dari Timika merupakan barang yang wajar.
“Tanggung jawab kita harus pastikan barang yang diangkut dari Timika adalah barang yang wajar dan tidak berbahaya,” kata Yan S. Purba.
Yan juga meminta kepada Otban agar terus melakukan evaluasi terhadap penerbangan yang dilakukan apa perlu dipertahankan atau tidak. Harus ada evaluasi, tapi saya lihat selama ini sudah baik juga.
(Timika/Lasatia)