Pesawat Lion Air Jatuh, Basarnas dan Kopaska Kerahkan Tim

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com– Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang. dikabarkan hilang kontak sejak pagi tadi pukul 06.33 WIB. Pesawat hilang kontak setelah beberapa saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir.

“Pesawat hilang kontak setelah 13 menit mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052″ E 107’06.628″ atau di sekitar Karawang,” ungkap Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, Senin (29/10/2018) siang.

Danang menyampaikan bahwa pesawat yang jatuh itu dibuat tahun 2018, dan baru dioperasikan Lion Air pada 15 Agustus 2018 lalu, bahkan pesawat tersebut telah dinyatakan layak operasi sebelum dipakai untuk penerbangan komersial. Dan saat ini pesawat tersebut, dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino dan enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

“Kapten atau pilot dalam penerbangan ini sudah memiliki pengalaman lebih dari 6.000 jam terbang dan kopilotnya memiliki pengalaman lebih dari 5.000 jam terbang,” ungkapnya.

Terhadap kejadian ini, Lion Air menyatakan sangat prihatin dan mengupayakan yang terbaik untuk pencarian pesawat berikut para korban. Lion Air juga membuka crisis center di nomor telepon 021-80820000 dan untuk informasi penumpang di nomor telepon 021-80820002.

Setelah kejadian tersebut Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto mengerahkan 30 penyelam untuk proses pencarian korban Lion Air JT-610 yang jatuh. Pesawat tersebut jatuh di Laut Jawa saat terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Jumlah penyelam masih dapat bertambah dari anggota tim gabungan yang melakukan evakuasi.

“Kami dari Basarnas mengerahkan 30 personel, kemudian dari Kopaska tadi dilaporkan sudah ada juga. Kemungkinan nanti dari TNI yang lain, anggota polisi dan lain sebagainya,” ujar Nugroho.

Lokasi jatuhnya pesawat di kedalaman laut sekitar 30-35 meter, menurut Nugroho, masih memungkinkan untuk diselami.

Saat ini, cuaca juga dalam kondisi baik, meski arus dalam laut agak kencang.

Hingga saat ini, pihak Basarnas belum menemukan jenazah para korban maupun badan pesawat.

Mereka baru menemukan dokumen-dokumen pribadi yang diduga milik para penumpang, seperti KTP, paspor, hingga buku rekening.

Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan sekitar 300 personel yang diturunkan, terdiri dari 150 personel anggota Basarnas, sementara sisanya dari TNI dan Polri. Jumlah personel kemungkinan akan ditambah untuk mempercepat proses evakuasi.

Pesawat Lion Air JT 610 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, sekitar pukul 06.10 WIB.

Sedianya, pesawat mendarat di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB. Namun, pesawat tersebut hilang kontak pukul 06.33 WIB. Pesawat tersebut disebutkan membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi. (Kmp/red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *