Banda Aceh – Sejumlah peserta kapal layar (yacth) yang mengikuti Sabang Marine Festival 2016 yang terdiri dari pelbagai negara begitu antusias saat menikmati agenda city tour ke sejumlah lokasi wisata di Banda Aceh, Sabtu (30/4/2016).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Drs. Reza Fahlevi, M.Si melalui Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, M.Bus menjelaskan agenda city tour peserta SMF 2016 mengunjungi beberapa lokasi wisata sejak tiba pagi dari Sabang melalui pelabuhan Ulee Lheue.
“Sekitar 36 peserta SMF kita jemput langsung di pelabuhan Ulee Lheue dan langsung kita ajak ngopi pagi di Seutui. Selanjutnya langsung dibawa ke Museum Tsunami yang disambut dengan penampilan seni Aceh, Tari Ranub Lampuan dan Rapa’i Geleng,” sebut Rahmadhani.
Di Museum Tsunami Aceh, tambah Rahmadhani, peserta juga diajak melihat berbagai koleksi, dan fasilitas gedung mulai dari jembatan harapan, ruang audio visual, ruang kenangan, ruang sumur doa, lorong cerobong, ruang cahaya serta sejumlah koleksi peninggalan tsunami 2004 silam.
“Di Museum Tsunami, peserta begitu antusias saat melihat berbagai rekaman visual ganasnya musibah gempa dan tsunami di Aceh. Hal ini terlihat dari pemandu Museum yang mencoba menjelaskan secara rinci keberadaan museum ini,” jelasnya.
Selain itu, setelah puas melihat koleksi Museum Tsunami, peserta SMF dijamu makan siang disalah satu rumah makan khas Aceh yang selanjutnya diajak ke Pasar Atjeh untuk mencari oleh-oleh. Sebelum bertolak balik ke Sabang, mereka juga diajak singgah ke objek wisata kapal di atas rumah Lampulo yang berakhir di PLTD Apung Punge Blang Cut.
“Adanya city tour SMF ini, kita harapkan para peserta bisa mempromosikan Aceh secara lebih luas dan direct promotion (langsung) ke negaranya masing-masing. Tentunya ini menjadi sebuah nilai tambah bagi Aceh dalam mengenalkan daerah tujuan wisata dalam rangka meningkatkan kesadaran wisatawan mancanegara untuk kembali mengunjungi Aceh dikesempatan lainnya,” harap Rahmadhani.***