Pesona Keindahan Air Terjun Sedudo Nganjuk

  • Whatsapp

NGANJUK, beritalima.com | Kabupaten Nganjuk mempunyai potensi wisata yang sangat bagus, salah satunya adalah wisata alam Air Terjun Sedudo. Lokasi wisata Air terjun Sedudo ini terletak di Desa Ngliman, kecamatan Sawahan Nganjuk.
Memang pada tahun 2018 tepatnya bulan November, air terjun sedudo tiba-tiba berwarna hitam.

Namun setelah dilakukan penelitian, penyebab air terjun tersebut berwarna hitam adalah abu bekas kebakaran area hutan pada musim kemarau, sehingga ketika hujan pertama tiba, material tersebut terbawa oleh aliran air.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan para pengunjung yang sedang menikmati keindahan air terjun sedudo ini, malah para pengunjung semakin penasaran dengan perubahan warna air terjun ini. Sampai-sampai berita “Air Terjun Sedudo berubah Hitam” menjadi viral di jagad maya.

Mungkin dari sebagian sobat topwisata ada yang kurang mengenal “Harga tiket Masuk Air Terjun Sedudo Berapa?” atau “Apa khasiat Mandi di Air Terjun Sedudo? Atau “Apa kisah mistis Air Terjun Sedudo?”, tenang topwisata akan membahas itu semua.
Air terjun sedudo juga mempunyai mitos bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit, dan biasanya sangat ramai pada bulan Suro. Mitos ini pun ada sampai jaman sekarang dari zaman Majapahit. Karena pada bulan Suro itu adalah bulan keberkahan yang dipercaya bisa membuat kulit awet muda.

Pihak pemkab Nganjuk pun sudah menetapkan bahwa tanggal 1 Suro diagendakan sebagai hari tradisi budaya memandikan arca dalam upacara Parna Prahista. Kemudian dilanjut dengan tradisi kedua yaitu Jamasan Pusaka. Jamasan Pusaka adalah salah satu tradisi yang memandikan benda-benda pusaka seperti keris ataupun tombak.

Dengan banyaknya keanekaragaman budaya yang ada di wisata ini, maka tidak heran para wisatawan terus berdatangan ke Air Terjun Sedudo. Simak baik-baik keindahan Air Terjun Sedudo :

Air Terjun Sedudo tepatnya terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dari jalan utama Madiun – Surabaya, belok ke arah selatan sekitar 30 km. Setelah menyusuri jalan lebih dari 40 menit karena jalannya yang relatif sempit, berkelok-kelok dan cenderung naik kami sampai di parkiran air terjun Sedudo. Di sini ternyata hanya dapat menampung parkiran sepedar motor saja.
papan Informasi Air Terjun Sedudo NganjukUntuk parkiran mobil letaknya agak jauh dari lokasi wisata. Perlu jalan kaki belasan menit plus mungkin nafas ngos-ngosan karena jalannya yang naik cukup terjal Atau kalau tidak mau capai, bisa juga menggunakan jasa ojek motor yang ditawarkan oleh banyak orang di sekitar lokasi parkir mobil.

Air terjun Sedudo terletak di daerah semacam lembah, oleh karena itu dari parkiran motor pengunjung mesti jalan kaki menuruni ratusan anak tangga. Nggak terasa capek karena kita bisa menikmati pemandangan di seputar air terjun dari atas.
Air Terjun Sedudo, dilihat dari atas Saat wisatawan di sana lokasi tersebut cukup ramai karena masih bertepatan dengan libur lebaran. Bahkan sampai sore menjelang maghrib pun pengunjung masih cukup banyak. Di lokasi wisata air terjun Sedudo ini tersedia fasilitas yang memadai seperti kamar mandi dan mushola. Terdapat juga banyak warung makan dan kios yang menawarkan kaos dan cinderamata lain.

Di sini pengunjung bisa mandi di bawah air terjun. Tentu dengan hawa yang cukup dingin. Saya sendiri jujur,aja cuma berani cuci kaki & cuci muka aja, nggak berani mandi.

Kabupaten Nganjuk mempunyai potensi wisata yang sangat bagus, salah satunya adalah wisata alam Air Terjun Sedudo. Lokasi wisata Air terjun Sedudo ini terletak di Desa Ngliman, kecamatan Sawahan Nganjuk.

Memang pada tahun 2018 tepatnya bulan November, air terjun sedudo tiba-tiba berwarna hitam. Namun setelah dilakukan penelitian, penyebab air terjun tersebut berwarna hitam adalah abu bekas kebakaran area hutan pada musim kemarau, sehingga ketika hujan pertama tiba, material tersebut terbawa oleh aliran air.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan para pengunjung yang sedang menikmati keindahan air terjun sedudo ini, malah para pengunjung semakin penasaran dengan perubahan warna air terjun ini. Sampai-sampai berita “Air Terjun Sedudo berubah Hitam” menjadi viral di jagad maya.

Air terjun sedudo juga mempunyai mitos bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit, dan biasanya sangat ramai pada bulan Suro. Mitos ini pun ada sampai jaman sekarang dari zaman Majapahit. Karena pada bulan Suro itu adalah bulan keberkahan yang dipercaya bisa membuat kulit awet muda.

Pihak pemkab Nganjuk pun sudah menetapkan bahwa tanggal 1 Suro diagendakan sebagai hari tradisi budaya memandikan arca dalam upacara Parna Prahista. Kemudian dilanjut dengan tradisi kedua yaitu Jamasan Pusaka. Jamasan Pusaka adalah salah satu tradisi yang memandikan benda-benda pusaka seperti keris ataupun tombak.

Dengan banyaknya keanekaragaman budaya yang ada di wisata ini, maka tidak heran para wisatawan terus berdatangan ke Air Terjun Sedudo. Simak baik-baik keindahan Air Terjun Sedudo :

Dengan background Air Terjun Sedudo, foto anda pasti terlihat instagramable di media sosial. Tentunya pengunjung harus mengambil dari sisi yang pas untuk pengambilan fotonya.

Anak tangga Air Terjun Sedudo merupakan spot selanjutnya yang sangat indah untuk kamu mengabadikan momen. Dengan angel anak tangga dan tulisan sedudo pasti sangat bagus.

Air terjun ini mempunyai ketinggian sekitar 105 meter dan berada pada ketinggian 1.438 meter di atas permukaan laut (mdpl). Setibanya anda di Air Terjun Sedudo, anda akan disajikan keindahan alam yang eksotik. Air terjun yang jatuh dari ketinggian ini terlihat elok dan benar-benar memanjakan mata. Apalagi airnya yang jernih mengalir dari bawah lereng Gunung Wilis. Meyakinkan setiap pengunjung untuk menikmati kesegarannya dibawah guyuran air terjun.

Mitos yang terdapat di Air Terjun Sedudo tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Majapahit. Konon kabarnya air terjun ini sudah ada semenjak jaman Kerajaan Majapahit dan dipercaya sebagai air atau tirta suci yang mengalir dari kayangan. Para raja, bangsawan, dan pendeta dari Majapahit sering memanfaatkan air terjun tersebut untuk upacara ritual, baik itu memandikan arca atau membersihkan senjata pusaka. Upacara ini dikenal dengan upacara Parna Prahista. Nanti sisa air yang ada dipercikkan kepada keluarga agar mendapat keberkahan, keselamatan, dan awet muda. Tradisi ini pun masih berlanjut hingga sekarang dan turin digelar oleh Pemkab Nganjuk dengan nama ritual Mandi Sedudo yang bisasanya diadakan pada tanggal 1 Suro di penanggalan Jawa. Air Terjun Sedudo juga menjadi tempat pertapaan salah seorang tokoh penyebar agama Islam di Nganjuk, Ki Ageng Ngaliman.

Selain itu anda bisa melihat upacara ritual di Air Terjun Sedudo pada hari biasa jika anda penasaran, anda bisa berkunjung kesana. Pemandangan yang bisa anda dapatkan di sana benar-benar cantik. Di antara panorama tersebut dan nuansa yang sejuk, anda juga bisa mendirikan kemah dan berkemah dengan teman-teman anda.
Bagi pengunjung yang ingin santai bersama keluarga tersedia Fasilitas warung makan,di sekitar pantai, anda dapat menikmati makanan dan minuman milik penduduk local dengan harga yang terjangkau, tempat bermain di bibir pantai dan lahan parkir yang cukup luas dan memadai baik mobil maupun motor,
Tersedia pula gazebo-gazebo, anda bisa dengan santai duduk-duduk sembari menikmati pemandangan hutan di sekeliling air terjun, area berkemah dan Toilet umum.

Bagi wisatawan yang menyukai fotografi hunting foto di Air Terjun Sedudo pasti akan terasa mengasyikan karena obyek wisata ini termasuk luas dan mempunyai pemandangan yang indah. Pepohonan dan tumbuhan lainnya yang ada di sekitar air terjun semakin menambah cantik panorama alam yang tercipta. Dengan latar belakang air terjun yang jatuh dari ketinggian dan langit cerah, anda akan mendapatkan foto yang bagus yang bisa langsung anda unggah di berbagai media sosial milik anda. Selain itu, anda juga bisa mengabadikan momen-momen saat anda bermain-main di sungainya, karena banyak wisatawan yang datang ke sana hanya untuk menikmati sunset yang memberikan nuansa romantis dan menentramkan hati. Berselfie ria di tempat ini juga bisa agar anda dapat foto yang menarik untuk diunggah ke berbagai media sosial. Dengan begitu anda bisa membantu untuk menyebarkan obyek wisata ini ke orang banyak.

Legenda Sejarah Air Terjun Sedudo
Pada zaman kerajaan Kediri, sang raja memiliki seorang putri yang mempunyai penyakit aneh seperti cacar namun sangat menjijikan bagi yang melihatnya, akhirnya oleh sang raja yang tidak lain ayahnya sendiri putri tersebut di suruh untuk berobat ke sebuah padepokan yang berada di daerah Pace. Pemilik padepokan sekaligus teman dari raja ini disuruh menyembuhkan dan menyembuyikan identitas sang putri dari rakyat sekitar. Akhirnya setiap pagi putri di mandikan di air terjun Roro Kuning untuk menyembuhkan penyakit sekaligus pada pagi hari air terjun roro kuning belum dipakai oleh rakyat sekitar.

Kian hari penyakit putri berangsur – angsur sembuh, paras cantiknya kian terlihat kembali, anak dari pemilik padepokan tersebut mulai mengetahui siapa si putri ini. Bahwa si putri tersebut adalah anak dari raja Kediri yang sedang berobat di padepokan milik ayahnya. Akhirnya kedua anak dari pemilik padepokan tersebut mengejar hati dari putri kerajaan Kediri.

Pada akhirnya ketiga insan tersebut merajut cinta, namun cerita barulah bermulai ketika si putri tersebut sembuh dari penyakitnya. Akhirnya sang raja dari kerajaan Kediri menjodohkan putri tersebut dengan calon pilihan sang ayah yang tidak lain adalah raja dari kerajaan Kediri, lalu kedua anak dari pemilik padepokan tesebut patah hati berat. Akhirnya sampai berbulan – bulan kedua anak tersebut mengurung diri di sebuah kamar, hingga suatu ketika mereka keluar dari kamar dengan sikap yang berubah total. Dulu yang begitu ramah dengan orang sekitar kini kedua anak tersebut tidak memiliki sopan santun sama sekali terhadap orang lain semenjak peristiwa tesebut.

Karena sikap yang dimiliki oleh kedua anaknya, akhirnya membuat pemilik padepokan tersebut yang tidak lain adalah ayahnya sendiri mengutus kedua anak tersebut bersemedi untuk melupakan jalinan kasih dengan putri kerajaan Kediri, namun sebelum melakukan semedi kakak beradik ini mengucapkan sebuah ikrar sang adik tidak akan pernah sopan santun lagi kepada orang lain sedangkan sang kakak akan selalu hidup melajang.

 Sang kakak bertapa di sebuah air terjun tertinggi maka dari itu air terjun yang berada paling tinggi di namakan air terjun Sedudo yang artinya “Sing mendudo” atau dalam bahasa Indonesia artinya “yang melajang”, sedangkan adiknya bertapa di air terjun SingoKromo yang artinya “Sing Ora Kromo” atau dalam bahasa Indonesia artinya “yang tidak memiliki sopan santun”. Letak dari air terjun SingoKromo berada di bawah air Sedudo. Nama dari kedua air terjun tersebut di ambil dari janji mereka sewaktu akan melakukan semedi dulu. 

(utg)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *