SURABAYA, beritalima.com | TNI Angkatan Laut menambah unsur alutsistanya untuk melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap KM. Santika Nusantara yang terbakar di perairan Pulau Masalembo pada Kamis (22/8) silam.
Setelah KRI Karel Satsuit Tubun -356 dan KRI Ahmad Yani-351 dari jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmada II , kini satu unit pesawat udara jenis CN 235 MPA (Maritime Patrol Aircraft) dan satu unit helikopter dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) ikut serta dalam upaya pencarian dan penyelamatan kapal penumpang nahas tersebut.
Adapun tugas pokok KRI KST-356 dan KRI AMY-351 dalam operasi tersebut yakni melaksanakan patroli untuk menjamin keamanan navigasi bagi pengguna laut, sebab sampai saat ini KM. Santika Nusantara yang diperkirakan tenggelam dan terbawa arus laut, belum diketahui secara pasti posisinya.
Sedangkan pesawat udara digunakan lebih pada upaya pencarian korban melalui udara untuk mendapat hasil yang maksimal, dan helikopter untuk upaya penyelamatan apabila ditemukan korban dalam operasi pencarian tersebut.
Keterlibatan pesud dan helikopter Puspenerbal dalam operasi SAR sendiri dimulai sejak H+1 setelah kejadian terbakarnya KM. Santika Nusantara yang diduga karena terbakarnya salah satu kendaraan yang berada di car deck.
Rencananya seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan KM. Santika Nusantara di sekitar perairan Pulau Masalembo, akan tetap melaksanakan patroli hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari Pimpinan TNI AL dan Basarnas.
” Dari data terbaru yang didapat hasil operasi SAR gabungan, bahwa jumlah total penumpang sebanyak 309 orang, dengan keterangan 301selamat, 3 meninggal dunia, dan 5 orang lagi masih dalam proses evakuasi dari Masalembo menuju Surabaya. Namun KRI KST-356 dan KRI AMY-351 tetap melaksanakan patroli untuk pengamanan navigasi laut, sebab sampai hari ke-3 pasca kejadian bangkai KM. Santika Nusantara belum dapat ditemukan “, terang Kolonel Laut (P) Lukman Kharis, Komandan KRI Karel Satsuit Tubun.
Lukman juga menambahkan jika pihaknya akan tetap melaksanakan patroli demi keamanan navigasi pengguna laut lainnya, meski semua korban sudah dievakuasi ke Surabaya.
” Patroli laut akan tetap kita laksanakan sebagai upaya pengamanan dan pencarian terhadap bangkai kapal, hingga ada perintah lebih lanjut dari pimpinan TNI AL “, pungkas Lukman.