Petani di Bantaeng Diperhadapkan pada Pilihan Serba Salah

  • Whatsapp

Citizen Reporter

Oleh: Aswiratul Mutakhira
Mahasiswa KPI Unismuh Makassar Melaporkan dari Bantaeng

Pendemi Corona secara global juga dirasakan warga di Dusun Sabbanynyang, Desa Nipa-Nipa, Kecamatan Pa’jukukang Bantaeng Sulsel.

Apalagi dengan adanya surat edaran dari pemerintah Kabupaten Bantaeng, meminta warga agar tetap berdiam di rumah masing-masing guna memutus mata rantai penyebaran wabah vorus Covid-19.

Seruaan berdiam diri warga di rumahnya, menjadikam masyarakat Dusun Sabbanynyang saat ini dilanda kepanikan dan bingung akan hal tersebut, dikarenakan sebagian besar profesi masyarakat adalah petani dan peternak.

Para petani dan peternak itu diperhadapkan dengan pilihan serba sulit dan salah. Jika mereka tidak keluar rumah bekerja maka keluarga dan ternak mereka akan kelaparan.

Keluar dari rumah di bayang bayangi dengan penyebaran wabah virus Corona jenis Covid-19 ini.

Tetapi sebagian besar masyarakat di Dusun Sabbanynyang ini memilih untuk tetap bekerja di kebunnya.

Seperti ditegaskan salah seorang petani di Dusun Sabbanynyang, Desa Nipa-Nipa, Bantaeng, Irwan pada Selasa (31/3/2020) menegaskan, kita ini kodong petania haruski ke kebun setiap hari, karna kalau nda ke kebun maki, keluarga di rumah nda makan mi.

Sapi, kambing nda makan mi juga kalau nda ke kebunki, kan dikebun tidak adaji orang yang mau ditemani bicara, tegas Irwan yang masih beraktivitas diluar rumah.

Selain petani yang beraktivitas di kebun karena jauh dari keramaian. Masyarakat di dusun ini kini memberlakukan social distancing.

Anak muda di dusun yang biasa nongkrong di depan rumah, kini tidak terlihat lagi, anak-anak yang biasa bermain di pinggir jalan, kini hanya dibolehkan oleh orang tua untuk bermain di dalam rumah, jalanan pun tampak sepi dari arus kendaraan.

Hanya ada beberapa pengendara yang terlihat, akan tetapi menggunakan masker sebagai pelindung.

Selain itu sekolah, mesjid, dan tempat yang dapat diakses oleh masyarakat umum, untuk sementara ditutup sampai wabah Covid-19 ini berlalu.

Para murid SD tetap belajar di rumah dengan menggunakan LKS yang dibagikan oleh guru masing-masing dan dikumpul saat sekolah sudah dibuka kembali.

LKS tersebut juga merupakan absen kehadiran bagi para siswa. Siswa/i SMP dan SMA belajar menggunakan aplikasi, diantaranya; WA (WhatsApp), zoom, dan lain-lain.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait