JAKARTA, Beritalima.com– Wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Sulawesi Selatan, Dr H Andi Akmal Pasluddin meminta negara bertindak cepat memberi regulasi dan kemudahan terhadap pelaku usaha tani baru agar mereka betah dan tetap bertahan sebagai petani mereka pandemi Covid-19 berakhir.
Hal tersebut dikatakan Andi Akmal dalam keterangan pers yang diterima awak media, Selasa (4/5) terkait dengan pernyataan Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan belakangan ini jumlah petani bertambah delapan juta.
Saat ini, kata anggota Komisi IV DPR RI membidangi Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LH) tersebut, sudah ada lembaga yang memberikan gambaran sebagai masukan kepada Pemerintah akan adanya proporsi pengangguran berusia muda di Indonesia yang sangat tinggi, bahkan tertinggi di Asia Tenggara.
“Angka 20 persen pengangguran muda relatif tinggi dibanding negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam serta Myanmar yang belum menyentuh 15 persen. Ini kesempatan pemerintah memberi alternatif jalan keluar pada calon petani muda yang nantinya menjadi profesional pada bidang pertanian,” tutur Andi Akmal.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu mengungkapkan bahwa sejak ada pandemi lebih setahun lalu memang telah mengguncang negara-negara dunia, termasuk Indonesia. Khusus guncangan kepada Indonesia sangat telak karena memang pondasi ekonomi negara ini rapuh hingga pertumbuhan jatuh ke titik minus.
Untung saja kondisi alam Indonesia sangat mumpuni untuk menampung Sumber Daya Manusia (SDM) calon profesi pertanian sebanyak apapun. Bentangan alam dan tanah garapan baik di bidang kelautan, erikanan, tambak, garam, peternakan dan kehutanan cocok dengan kondisi negara ini.
SDM Indonesia yang sangat banyak ini mestinya dapat tertampung di bidang pertanian pangan termasuk perikanan kelautan karena ruang garapan masih banyak. Namun, keahlian, minat dan harapan di bidang pangan ini meragukan bagi sebagian masyarakat Indonesia sehingga mereka akibat pandemi ini beralih profesi ke petani baru seolah akibat keterpaksaan.
Padahal, kata Andi Akmal, bila Pemerintahan Jokowi mau membantu dan mengarahkan termasuk memberikan bimbingan, akan ada harapan besar yang dapat di capai baik persoalan ekonomi maupun kebutuhan pangan. Bahkan bila ini terkoordinir secara baik, luas satu negara Indonesia, akan sangat mungkin memberi kontribusi kenaikan cadangan pangan nasional.
“Saya minta kepada Pemerintah, agar jangan ragu menseriusi bidang pertanian pangan ini. Bukti untuk tidak ragu adalah, menaikkan porsi APBN untuk Komisi IV khususnya untuk bidang pertanian, pangan, perikanan kelautan, dan kehutanan sehingga SDM negara kita menjadi penduduk aktif keluar dari angka pengangguran,” demikian Dr H Andi Akmal Pasluddin. (akhir)