GRESIK,beritalima.com- PT Petrokimia Gresik, mendapatkan apresiasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) berupa “Anugerah BAPETEN 2023” atas upaya perusahaan menjaga keamanan dan keselamatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir untuk alat bantu Bidang Pengukuran (Gauging).
Penghargaan diterima oleh SVP Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan, Iwan Febrianto mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Yogyakarta, baru-baru ini.
Dwi Satriyo pada Kamis (24/8) menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik merupakan pemegang izin pemanfaatan tenaga nuklir untuk gauging dalam proses operasi dan produksi pupuk di perusahaan. Gauging sendiri merupakan teknik pengukuran yang memanfaatkan aplikasi teknik nuklir untuk mengukur tebal, ketinggian, densitas, serta sebagai kendali mutu proses produk.
Petrokimia Gresik memanfaatkan tenaga nuklir mulai untuk mengendalikan proses produksi pupuk urea hingga pengukuran tonase akhir produk pupuk urea.
“Penghargaan ini menjadi bukti dari komitmen Petrokimia Gresik dalam memastikan keamanan dan keselamatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir hingga mendapatkan penilaian kinerja “Sangat Baik”,” tandasnya.
Sebelum memberikan penghargaan ini, ada sejumlah tahapan yang dilakukan BAPETEN di Petrokimia Gresik, diantaranya dengan melakukan inspeksi secara langsung ke fasilitas pemegang izin, menganalisa laporan verifikasi keselamatan fasilitas, pemantauan evaluasi dosis pekerja, pelaksanaan proses perizinan hingga penanganan kejadian kedaruratan.
“Teknologi kenukliran banyak digunakan atau dimanfaatkan di berbagai bidang. Yang umum kita temui adalah pemanfaatan X-ray di bidang medis. Pemanfaatan tersebut juga hampir sama dilakukan di Petrokimia Gresik, namun sebagai penunjang aktivitas industri” tandasnya.
Lebih lanjut Dwi Satriyo mengungkapkan, penghargaan tersebut juga menjadi bukti konsistensi Petrokimia Gresik dalam penerapan manajemen risiko.
“Tata kelola manajemen risiko yang baik memberikan informasi dan indikasi terhadap kemungkinan risiko yang akan terjadi pada perusahaan, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan evaluasi dini. Risiko bukan sesuatu yang harus dihindari, tetapi harus dihadapi secara tepat dengan mitigasi yang akurat,” terangnya.
Kedepan, Petrokimia Gresik juga akan terus meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko dan senantiasa melakukan mitigasi terhadap risiko-risiko yang akan dihadapi. Hal ini dilatarbelakangi tuntutan agar perusahaan mampu meningkatkan daya saing di pasar global.
Sementara itu, BAPETEN merupakan instansi pemerintah yang ditugaskan untuk melaksanakan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir melalui pembuatan peraturan, pelayanan perizinan dan pelaksanaan inspeksi.(*)