Salah satu upaya dilakukan melalui “Workshop UMK Mandiri Ekspor” yang digelar di Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, menyampaikan bahwa program TJSL perusahaan dirancang dengan pola pembinaan berkelanjutan, mulai dari peningkatan kapasitas, pengembangan pasar hingga pendampingan manajemen.
“Workshop ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong UMK meluaskan pasar ke luar negeri dengan kemampuan mengelola proses mulai dari pencarian buyer, korespondensi, negosiasi, administrasi keuangan, sampai dengan pengurusan ekspedisi, baik secara offline maupun digital,” ujar Daconi.
Workshop ini diikuti oleh 15 UMK dengan 29 peserta. Vice President (VP) Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Petrokimia Gresik, Kadek Ardhika WK, menyampaikan bahwa materi diberikan oleh tim berpengalaman di bidang ekspor dan pengembangan usaha.
Adapun UMK peserta workshop antara lain Batik Bangsawan, Batik Zulpah, Tenun Gedog Zaenal, Batik Sariwarni, OG Jewelry, Djasmine Bordir, Madu Tasman, Tape Crispy, Bawang Goreng Hunay, Rebana Gresik Tiga Putri, Sarung BTM, Omah Tiwul, Tirta Shanum, Tarnie’s Leather, dan Deweluxe. UMK tersebut bergerak di sektor fesyen, kerajinan hingga kuliner.
Peserta berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti Gresik, Sidoarjo, Madura, Bondowoso, Probolinggo, Malang, Tuban, Madiun, Pacitan, Magetan, hingga Kudus.
Kadek menambahkan bahwa kondisi ekonomi global yang cenderung menurun menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMK. “Kami menyadari tantangan ekonomi global yang ada kecenderungan menurun, tidaklah mudah merebut hati buyer. Namun demikian, kami berharap dengan workshop ini, pelaku usaha UMK akan semakin terasah untuk membaca peluang pasar dan memiliki pemahaman tips dan trik menembus pasar ekspor,” tutupnya.
Melalui rangkaian pembinaan tersebut, Petrokimia Gresik menegaskan komitmennya dalam mendorong UMK lokal agar semakin mandiri, berdaya saing, dan mampu memperluas jangkauan pasar hingga ke mancanegara.
Jurnalis : Moh Khoiron








