SURABAYA, Beritalima.com|
Pelaksanaan UTBK – SBMPTN Gelombang I yang dilaksanakan tanggal 12-18 April 2021 di Universitas Airlangga berjalan dengan lancar. Jumlah pendaftar peserta UTBK – SBMPTN Gelombang I yaitu 12.983, terdiri 11.910 peserta Sains/Sos dan 1.073 peserta Campuran.
Dalam pelaksanaannya total peserta yang hadir sebesar 12.488 (96,2%) dan total peserta tidak hadir hanya 495 (3,80%). Sedangkan peserta yang hadir dari kelompok Sains/Sos sebesar 11.492 (96,49%), tidak hadir 418 (3,51%). Untuk peserta Campuran yang hadir sebesar 996 (92,82%), tidak hadir 77 (7,18%).
Dalam pelaksanaan UTBK – SBMPTN Gelombang I untuk memastikan protokol kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19 panitia UTBK – SBMPTN Universitas Airlangga melakukan surveilans pre dan post UTBK pada seluruh peserta.
“Setiap peserta diminta untuk mengisi surveilans Covid-19 H-1 sebelum UTBK dan setelah ujian. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan awareness dari para peserta dan panitia agar benar-benar menjaga protokol kesehatan,” tutur Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA, drh, selaku Ketua Pusat UTBK UNAIR.
Panitia UTBK – SBMPTN Universitas Airlangga juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti melakukan sampling pemeriksaan peserta, kapasitas ruangan 50%, pengecekan suhu peserta, ruangan transit, pemberian sarung tangan, dan menjaga sirkulasi udara.
Pada pelaksanaan UTBK – SBMPTN Gelombang I kali ini, tidak banyak kejadian luar biasa yang terjadi. Beberapa kondisi peserta yang kesulitan mengakses ruang ujian segera difasilitasi oleh para petugas. Seperti, saat hari pertama UTBK, ada seorang peserta yang datang dalam kondisi pasca kecelakaan lalu lintas (KLL terjadi di luar lingkungan UNAIR). Dengan sigap petugas memeriksa kondisi luka peserta sekaligus menyiapkan kursi roda untuk transport ke ruang ujian.
Juga ada 1 peserta di AMEC, Kampus A yang merupakan pengguna kursi roda, difasilitasi oleh panitia dengan lift dan ditempatkan di ruang ujian di area khusus dengan akses lebih mudah. Kemudian, ada 1 peserta dalam kondisi tidak bisa mengakses ruang ujian di FST lantai 3 karena patah kaki.
“Dan, sekali lagi, Alhamdulillah, panitia segera memfasilitasi ruang ujian secara khusus ke salah satu ruang di lantai 1,” ungkapnya.(Yul)