SURABAYA, beritalima.com – Direktur Utama PT PeIindo Husada Citra (PHC), Iwan Sabatini, dalam mengembangkan pelayanan kesehatan, layak diapresiasi. Manajerial perseroan ini sekarang mengalami perkembangan pesat.
Yang tampak adalah adanya unit usaha yang terdiri dari RS PHC Surabaya yang menjadi RS tipe B, Klinik PHC Cabang Benowo Surabaya, Klinik PHC Cabang Kebraon Surabaya, KIinik PHC Cabang Pedurungan Semarang, dan Kiinik PHC Cabang Tanjung Emas Semarang.
Di bidang gizi, yang sebelumnya menjadi bagian dari RS PHC Surabaya, telah dikembangkan menjadi anak perusahaan bernama PT Prima Citra Nutrindo (PT PCN).
Sekarang ini PT PCN telah dipercaya sebagai penyedia makanan pasien untuk belasan rumah sakit dan makan pegawai di perkantoran area Surabaya.
Dalam rangka menyambut MEA, perluasan cabang atau area pelayanan PT PHC direncanakan ada di beberapa cabang PT Pelabuhan Indonesia III, dimana masih memiliki potensi pasar cukup luas.
Di area cabang tersebut akan dibangun cabang rumah sakit klinik dengan fasilitas yang memadai, sehingga diharapkan masyarakat Indonesia Timur khususnya tidak perIu menuju Jakarta atau Iuar negeri dalam mencari pelayanan kesehatan.
Di tahun 2016 ini PT PHC akan melebarkan sayap di Banjarmasin dengan membangun klinik dan menjadikan rumah sakit.
Beberapa unggulan bedah telah menjadi rujukan bagi masyarakat Indonesia Timur.
Bahkan, RS PHC Surabaya sebagai Rumah Sakit tipe B yang telah menerima rujukan BPJS Kesehatan, telah menunjukkan progres kunjungan pasien BPJS tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 40% dibandingkan dengan tahun 2015.
RS PHC juga menerapkan search engine optimization untuk mengoptimalkan brand RS PHC Surabaya melalui produk unggulannya, yaitu Bedah Jantung, Bedah Saraf, THT, dan ‘Orthopedi.
Bidang Spesialis Jantung, dengan didukung kamar operasi dan ICU VIP yang terpadu, telah berhasil melakukan pemasangan ring sampai dengan operasi bedah jantung terbuka.
Bidang bedah saraf dengan kasus menangani kasus spine dan kedutan di wajah, dan bidang Orthopedi dengan operasi penggantian sendi pada Iutut (Total Knee Replacement).
Semua itu telah membuat Rumah Sakit PHC Surabaya menjadi referensi rumah sakit di wilayah Indonesia Timur.
Di bidang pelayanan Rehabilitasi Medik,
RS PHC Surabaya telah diIengkapi dengan Thera Traner Bio Fwd Back.
Thera Traner Bio Feed Back adaIah Sepeda Statis Bermotor yang dapat digunakan untuk merekam hasiI Iatihan kaki dan tangan baik pasif ataupun aktif, sehingga dapat mengetahui kemampuan kaki/tangan dan kelemahannya, baik kuaIitatif maupun kuantitatif.
Kemudian, hasil dari pemeriksaan tersebut dapat digunakan untuk melatih otot yang Iemah dengan cara bio feedback, yang diIakukan dengan menggunakan monitor, sehingga pasien dapat mengontrol kemampuan dan fungsi ototnya.
Selain itu, rumah sakit di kawasan Tanjung Perak Surabaya ini telah menjadi salah satu rumah sakit yang bisa melaksanakan pencampuran obat kemoterapi.
Komisi Akriditasi Rumah Sakit (KARS) manilai, rumah sakit ini berAkriditasi B Paripurna atau RS ‘Bintang Lima’.
Lebih dari semua itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit ini juga semakin tinggi. Jumlah pasien yang berkunjung atau berobat terus mengalami peningkatan.
Dibanding periode yang sama tahun lalu, hingga akhir Mei tahun ini jumlah kedatangan pasien RS PHC mengalami kenaikkan sekitar 15%.
“Prediksi kami tahun ini bisa melayani sekitar 1,5 juta pasien, lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai kisaran 1,3 juta pasien,” kata Direktur Utama PT PHC, Iwan Sabatini, Kamis (16/6/2016). (Ganefo).
