Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS*
Di suatu pagi saya bertamu ke temanku pak Jimmy dimana sedang istirahat rumah sebelum Pandemi berobat kenegara Singapore karena sakit penyakit Pheochromacytoma sedang minum obat dan disaran operasi karena sakit gula ti ggi tak turun turun walaupun pindah terus ke dokter sebanyak 6 orang. Karena Pandemi maka operasi tertunda.
Nama penyakit pheochromocytoma mungkin masih terdengar asing di telinga kamu. Wajar saja, karena penyakit berupa tumor jinak ini memang merupakan penyakit genetik langka. Angka kejadiannya hanya terjadi pada 2 sampai 8 orang pada setiap lebih dari 1 juta orang setiap tahun.
Pheochromocytoma (PCC) adalah tumor langka yang terjadi pada kelenjar adrenal sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Tubuh memiliki dua kelenjar adrenal yang berada dekat dengan ginjal. Kelenjar adrenal berfungsi untuk memproduksi hormon yang memberitahu organ untuk berfungsi tubuh memproduksi hormon noreprinefrin (nonadrenalin) dan epinefrin (adrenalin) secara berlebihan. Kedua hormon tersebut mengendalikan fungsi tubuh yaitu denyut jantung, metabolisme, tekanan darah dan respon tubuh terhadap stres. Ketika hormon dikeluarkan secara berlebihan dapat menyebabkan tubuh pada fase stres sehingga tekanan darah meningkat
Sekitar 90% pheochromocytoma merupakan tumor jinak, dan hanya sekitar 10% yang bersifat ganas. Walaupun jinak, pheochromocytoma yang tidak ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi berkelanjutan, yang berpotensi merusak organ jantung, otak, paru-paru, dan ginjal.
GEJALA PHEOCHROMATOMA :
1.Tekanan darah tinggi;
2.Sakit kepala;
3.Keringat berlebih;
4.Mual dan muntah;
5.Pucat;Sembelit
6.Merasa cemas;
7.Penurunan berat badan;
8.Sulit tidur;
9.Nyeri pada perut atau dada;
10.Sesak napas & Kejang.
11.nyeri kepala hebat yang mendadak dan episodik
RESIKO TIMBUL PHEOCHROMACYTOMA
1. Penyakit von Hippel-Lindau;
2. Sindrom paraganglioma;
3. Neurofibromatosis tipe 1; dan
4. Multiple endocrine neoplasia type 2 (MEN2).
FAKTOR PEMICU :
Selain itu kondisi di atas, pheochromocytoma ternyata juga dapat dipicu oleh beberapa faktor lain. Berbagai faktor yang bisa memicu timbulnya gejala pada pengidap pheochromocytoma, yait
1. Mengalami stres atau cemas;
2. Kelelahan;
3. Persalinan;
4. Perubahan posisi tubuh;
5. Menjalani tindakan operasi yang menggunakan obat bius;
6. Penyalahgunaan NAPZA, seperti kokain dan amfetamin; dan
7. Mengonsumsi makanan yang tinggi tyramine (zat yang bisa mengubah tekanan darah)
PENGOBATAN:
1. Pengangkatan tumor
2. Kemoterapi
3. Radioterapi
Setelah pembedahan,penderita mungkin akan mengalami masalah akibat rendahnya hormon adrenal Obat tambahan seperti steroid akan diberikan untuk mengganti hormon adrenal agar tubuh dapat berfungsi secara normal.
KESIMPULAN:
Pheochromocytoma adalah tumor jinak yang masih tergolong sangat langka. Tumor jinak ini muncul di bagian tengah kelenjar adrenal, kelenjar yang berfungsi menghasilkan hormon dan mengatur kadar elektrolit dalam tubuh. Hingga saat ini, penyebab utama pheochromocytoma tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang rentan mengalami pheochromocytoma.sekilas info semoga bermanfaat
RobertoNews 1623 《15.11.22 (19.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan