Pidato “out of the box” Jokowi

  • Whatsapp

By : Pangeran Karyonagoro

Terhitung sudah 2 x Jokowi menyita perhatian dunia Internasional serta publik di Indonesia lewat bahasa verbal (pidato) tentang sosok “Thanos” serta ungkapan khas “Winter is Coming” dalam serial tv populer Game of Throne. Jokowi melakukan kritik secara elegan, simpatik dan cerdas terhadap kondisi ekonomi dunia serta perang dagang dan ekonomi yang saat ini sedang berlangsung antara negara-negara maju dengan mengangkat sosok “Thanos” dan ungkapan “Winter is Coming” yang mengisyaratkan akan adanya ancaman dan bahaya terhadap eksistensi manusia dan kemanusiaan. Adakah di antara pemimpin ekonomi dan negara-negara dunia yang menduga maupun protes keras bahwa Jokowi memakai film fiksi populer barat untuk mengirimkan pesan yang jernih dan kuat bahwa ada yang salah dengan tata-kelola ekonomi dunia yang masih banyak menghasilkan ketimpangan ? Tidak ada sama sekali. Padahal tersirat disitu pesan kepada negara-negara maju untuk bertanggung jawab atas ketimpangan ekonomi dunia serta ajakan simpatik untuk mengelola ekonomi dunia sehingga mencerminkan keadilan.

Cara jokowi menyampaikan pesan yang tajam dan menghujam ke jantung persoalan mendapat sambutan yang luar biasa. Padahal sebetulnya banyak pemimpin ekonomi dan negara tahu betul siapa dan negara mana saja yang seharusnya bertanggung jawab terhadap gonjang-ganjing ekonomi dunia serta perang dagang yang dampaknya terasa pada tingkat global. Mulut mereka kelu dan mereka kehabisan kata-kata. Melancarkan kritik secara terbuka terhadap Amerika Serikat maupun China merupakan diplomasi yang buruk dan tentu tidak akan menguntungkan bagi diriya maupun negaranya. Dan Jokowi melihat hal itu. Ia menampilkan bahasa verbal dengan mengambil perumpamaan dari produk kebudayaan barat. Ia memakai bahasa mereka sendiri. Ia bicara dengan bahasa mereka. Lihatlah efek kejutnya yang luar biasa. Pidatonya dipuji karena menyentuh langsung pada substansi masalah tanpa menimbulkan resistensi dari pihak-pihak maupun negara-negara yang menjadi biang keroknya. Everyone gets the point and happy.

Jokowi adalah diplomat ulung. Ia tidak mengambil jalan konfrontasi menghadapi kekuatan-kekuatan kapitalis global. Ia sadar betul bahwa kekuatan-kekuatan tersebut tidak dapat dihadapi secara terbuka dan frontal. Ia tidak melawan arus secara frontal . Ia mengikuti arus namun tidak hanyut di dalamnya. Perlahan tapi pasti ia mulai mengajak pihak-pihak lain yang mempunyai keprihatinan yang sama dengan dirinya untuk membuat arus baru. Ia menanamkan pengaruh dalam percaturan global. Dan pengaruhnya mulai terasa. Pengaruh positif terhadap komunitas internasional ini tidak lepas dari rekam jejak keberhasilan Jokowi dalam memimpin dan mengelola negara Indonesia. Keseriusan serta bukti-bukti nyata Indonesia berubah makin baik menjadi legitimasi dan modal yang penting dalam turut berkontribusi terhadap tatanan dunia yang lebih adil dan manusiawi.

Pidatonya mutakhir dan sangat berkelas, penuh optimisme dan ajakan simpatik. Tentu jauh berbeda dengan pidato rivalnya yang menebar ketakutan dan pesimisme apalagi menyandarkan diri pada data-data fiktif dan informasi hoax. Rakyat Indonesia khususnya yang berada di luar negeri mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kebanggaannya sebagai warganegara Indonesia yang mempunyai presiden seorang Jokowi. Dan akan makin banyak warga komunitas dunia internasional yang penasaran terhadap sosok Jokowi, sosok yang berpenampilan sederhana, terlihat kurus dan terkesan ndeso yang tampil memukau dengan otentisitas verbalnya.

Dan mulai sekarang, komunitas Internasional akan menunggu dengan penuh antusias pesan-pesan apa lagi yang akan disampaikan oleh Jokowi ketika diberi kesempatan untuk tampil di forum-forum internasional. Sebab pesan-pesan Jokowi unik, out of the box, menggugah dan mengajak kita untuk berefleksi serta dari situ mendorong komunitas Internasional untuk membulatkan tekad mencari solusi. Saya sekarang berani memimpikan sebagaimana 9 tahun yang lalu saya meyakinkan diri saya dan teman-teman bahwa Jokowi akan menjadi Presiden, bahwa sesudah Jokowi Presiden 1 x lagi untuk membangkitkan Indonesia menjadi Negara Maju.

Salam Nuswantara

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *