PAMEKASAN,Beritalima.com| Pihak Sekolah Menengah Atas(SMA), yang ada di salah satu wilayah Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terkesan menutupi penyebab utama pemicu adanya seorang siswa hampir mengakhiri hidupnya di sekolah yang dia tempuh.
Hal itu membuat masyarakat bertanya-tanya sesungguhnya apa yang menjadi faktor penyebab utama terjadinya siswa hingga mau meloncat dari atas genteng sekolah tersebut dan mau mengakhiri hidupnya.
Lalu bagaimana bentuk pengawasan dari pihak sekolah, yang seolah-olah pengawasan terkesan lemah dari pihak sekolah itu membuat hampir celakanya anak didiknya. Hal itu langsung terbantah oleh pihak sekolah yakni kepala sekolah setempat bahwa anak didiknya tersebut naik ke atas genteng bukan karena lantaran kelalaian pihak sekolah maupun bentuk pengawasan pihak sekolah.
Apalagi pemicunya soal rampasan HP yang diduga oleh seorang guru FZ mata pelajaran Bahasa Daerah. Yang HP itu milik temannya ia pinjam untuk mengerjakan tugas di dalam kelasnya pada waktu jam aktif proses belajar mengajar di sekolahnya.
“Anak tersebut mau meloncat dari atas genteng itu bukan karena HP yang di rampasannya dan tidak ada perampasan HP oleh guru. Dia(Siswa) tidak sadar hingga hilang ingatan seketika itu waktu kita tanya,”ungkapnya saat dikonfirmasi di luar ruang Guru. Rabu(19/19/2022),pagi.
“Untuk pengawasan anak sudah kami laksanakan sesuai protap yang ada. Jadi ini murni karena dia(Siswa) dulu pernah kecelakaan 1 bulan yang lalu, mungkin itu yang menjadi Faktor dan penyebabnya,”lanjut Kepsek.
Padahal secara terpisah dari salah satu teman kelasnya yang juga HPnya di sita oleh Gurunya itu membeberkan kepada media, jelas sebelum tragedi itu terjadi, jam aktif belajar mengajar di kelasnya terjadi penyitaan HP oleh guru Bahasa Daerah.
“Di kelas Xll IPS 3, ketika proses belajar mengajar aktif. Kita membuka HP tujuan untuk mencari tugas di Google, tiba-tiba bapak mengetahuinya dan langsung diambil HP kita lalu diserahkan kepada guru Bimbingan Konseling(BK),”ujarnya teman yang HPnya di pinjam oleh rekan yang mau meloncat itu.
Sementara menurut keterangan Kapolsek Pademawu Iptu D. Riawanto menambahkan, anak tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan 1 bulan yang lalu.
“Betul setelah kami mintai keterangan langsung dia mengaku mengalami gangguan pada pikirannya. Masih kami dalami kasusnya,”tutupnya.(Die)