Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tazawuf Se-Asia Tenggara tersebut mengemukakan tentang memahami Tauhid Tasawuf, dan kajian tasawuf haruslah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT sang pencipta sekalian alam.
Menurutnya, apa yang kita rasakan dan nikmati saat ini adalah bukti nyata kebesaran NYA. Selain itu dalam menjalani kehidupan, manusia harus memiliki ahlak yang baik, berkasih sayang dan bersyukur di hadapan Allah SWT dan yang terpenting dalam kehidupan ini adalah menjauhkan diri dari sifat syirik.
Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin dalam sambutannya pada kegiatan pengkajian tauhid tasawuf ini mengatakan, pemerintah kota Banda Aceh menyambut baik kegiatan tauhid tasawuf ini, karena menurutnya kegiatan ini sangat bermangfaat bagi masyarakat untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Sementara itu salah seorang peserta asal Bireun Tgk. Munar menyampaikan, pengkajian tauhid tasawuf Abuya Syekh H. Amran Wali Al-Khalidi ini lebih cenderung dari ahlak umat yang mulia, namun diakui selama mengikuti pengkajian ini ia mendapatkan banyak ilmu agama yang sebelumnya tidak ia ketahui.
Pengkajian Tauhid Tasawuf ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Banda Aceh, Camat Ulee Kareng, Danramil, Kapolsek serta pimpinan Dayah dan Masyarakat disekitar Kota Banda Aceh,’’(**)