Beritalima,- Sebanyak 12 pimpinan perguruan tinggi swasta lingkup Kopertis Wilayah IX Sulawesi mengikuti uji publik standar pelayanan publik, di ruang E-Learning Center Kantor Kopetis Wilayah IX Sulawesi, Selasa (8/11/2016).
Adapun pimpinan perguruan tinggi yang hadir adalah Rektor Unasman Mandar, Dra Hj Chuduriah Sahabuddin, M.Si, Rektor Unismuh Makassar, Dr H Rahman Rahim, SE, M.Si, Rektor Universitas UKI Paulus Makassar, Dr Ir Josefine E. Latupeirissa, MT, Wakil Rektor I UMI, Prof Dr H Syahnur Said, M.Si, Ketua Stimik Akba, Dr Askar Talian, M.Si , Wakil Rektor III Unsa, Dr Amran Syahruddin , pimpinan Stim Yapim Maros, pimpinan UIM, Stikes Makassar, Universitas Bosowa, Akademi Kebidanan Minasa Upa, Akper Yapenas 21 Maros.
Acara ini dibuka Koordinator Kopertis Wilayah IX Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih, MP, hadir pula Sespel Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Dr Hawignyo, MP dan Kabid Kelembagaan, Drs Andi Lukman, M.Si
Uji publik standar pelayanan publik dilaksanakan Kementerian Ristek Dikti melalui Biro Hukum dan Organisasi yang diwakili Kepala Bagian Ketatalaksanaan Biro Hukum dan Organisasi, Dewi Yuliwati bersama Kasubag Analisis Jabatan Ardiani Damaryanti Kementerian Riset Dikti.
Dewi Yuliawati, mengatakan, uji publik standar pelayanan publik ini dilaksanakan di 14 Kopertis di Indonesia termasuk Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Kementerian Ristek Dikti ingin mendapatkan masukan dari perguruan tinggi masing-masing wilayah untuk nantinya dijadikan standar pelayanan perguruan tinggi secara nasional.
Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih, mengakui standar pelayanan publik di era sekarang ini menuntut pelayanana yang cepat, efisien, efektif dan tepat sasaran. Dan untuk mencapai pelayanan yang dimaksudkan diatas standar-standar pelayanan untuk diimplementasikan di institusi masing-masing.
Sekarang ini pelayanan yang dilakukan masih kompensional, seperti dengan tatap muka, membutuhkan waktu lama, apalagi menurut Andi Niar, Kopertis IX ini membawahi 365 perguruan tinggi swasta di enam provinsi. Kedepan Koordinator tidak ingin ada perguruan tinggi hanya urusan administrasi sampai berhari-hari tinggal di Makassar.
”Ini kita mulai efisienkan pelayanan di Kopertis IX. Salah satu terobosan Kopertis IX, dibukanya pusat pelayanan informasi,”kunci Andi Niar.(nasrullah)