JAKARTA, beritalima.com – Rapat Pleno ke – 23 Dewan Pertimbangan MUI yang bertemakan ‘Diplomasi Untuk Palestina’, hadir 15 dari 54 Ormas Islam di Ruang Rapat Pleno MUI, Jalan Proklamasi 51, Jakarta Pusat.
Pada kesempatan itu, Rapat Pleno yang dipimpin langsung Prof. Dr. KH. Din Syamsudin sebagai Ketua Wantim MUI menerjemahkan apa yang disampaikan Dubes Palestina bahwa Kota Yerusalem adalah kota suci Islam karena di kota Yerusalem terdapat kependudukan.
Wantin bersama Dubes Palestina, menolak prakarsa Donald Trump karena sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa Yerusalem ibukota Palestina.
“Kami menghargai keputusan PBB untuk menolak prakarsa Donald Trump, Israel melakukan tindakan curang terhadap Palestina,” tandas Din kepada peserta Rapat Pleno, Rabu (27/12/2017).
Lebih lanjut Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa Indonesia tidak pernah melaksanakan hubungan diplomatik dengan Israel semenjak, Palestina merdeka dan Palestina tidak ada bedanya dengan negara lain.
“PBB harus membawa sidang lanjutan dan tidak hanya pada OKI. Isu Palestina menjadi konsen politik,” ujarnya.
Sedangkan Priyo Budi Santoso dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), yang juga mantan Ketua DPR RI periode 2009 – 2014, menyepakati anak muda muslim Indonesia berangkat untuk membantu Palestina. Dalam paparannya, Priyo Budi Santoso mengupayakan agar pengaruh Donald Trump dapat dikecilkan. Begitu juga, dikatakan Priyo, Indonesia dapat memotori dan memprakarsai untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Hal lain ditambahkan DR. KRT. H. M. Mochtar Hembing Wijayakusuma, putra Hembing Wijayakusuma, yang menjabat sebagai Ketua Umum Persaudaraan Iman Tauhid Indonesia (PITI) menyayangkan tindakan Presiden Amerika Serikat yang berlaku sewenang-wenang. Kendati tidak mengajukan pertanyaan atau usulan kepada Wantim MUI, tapi dia mendukung apa yang akan diakukan oleh Wantim untuk misi pembelaan terhadap Palestina yang semakin ditindas oleh Israel.
Tidak hanya PITI yang mendukung akan tetapi Ormas Islam lain pun turut mendukung gerakan yang akan dilakukan oleh Wantim MUI, seperti Matlaul Anwar, LDII, Syariat Islam, dan lain sebagainya. dedy mulyadi
