SIDOARJO, beritalima.com- Pjs. Walikota Padang Alwis melakukan kunjungan ke Sidoarjo untuk belajar penyelenggaraan pilkada serentak, selain belajar penyelenggaraan pilkada yang aman dan demokratis, Alwis juga belajar bagaimana menerapkan penyelenggaraan pemerintah yang bersih dari korupsi di Pendopo Delta Wibawa, (jum’at 11/05).
Alwis bersama dengan jajaran Forkopimda Kota Padang, antara lain Ketua DPRD Kota Padang, Kajari Kota Padang, Kapolresta Padang, Dandim Kota Padang, Ketua KPU Kota Padang mencoba menggali strategi penyelenggaraan pilkada di Sidoarjo, karena menurut Alwis, penyelenggaraan pilkada di Sidoarjo dianggap terbaik ditingkat nasional.
“ Kita disini ingin belajar lebih jauh bagaimana menyelengarakan pilkada serentak bisa berjalan dengan lancar dan aman, dan yang kedua belajar bagaimana penyelenggaraan pemerintah yang bersih”, ujar Alwis.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin bercerita, bahwa dinamika pilkada di Sidoarjo berjalan sebagaimana mestinya, tidak jarang antara KPU dan Panwas berbeda pandangan dalam menjalankan aturan, karena keduanya menjalankan tupoksi yang berbeda, meski demikian Wabup Nur Ahmad mengatakan kalau pendekatan budaya dan musyawarah tetap dikedepankan.
“ Penyelenggaraan pilkada serentak di Sidoarjo lebih mengedepankan pendekatan budaya dan musyawarah bila terjadi perselisihan pendapat, KPU mau jemput bola dengan mendatangi mengajak musyawarah dan pendekatan kepada siapa saja terlibat perselisihan dalam pemilukada, ini dilakukan untuk pencegahan dini”, tutur Wabup Nur Ahmad.
Sedangkan untuk menerapkan penyelenggaraan pemerintah yang bersih, pemkab Sidoarjo kerjasama sama dengan Kejaksaan dan kepolisian untuk melakukan sosialisasi rutin ke dinas – dinas, “ kejaksan dan kepolisian melalui Tim Saber Pungli rutin melakukan sosialisasi persoalan hukum, bagaimana menyelengarakan pemerintahan yang bersih dari pungli maupun praktek korupsi”, terang Nur Ahmad.
Kapolresta Padang AKBP Yulmart Try Himawan menanyakan strategi menangani kerawanan menjelang pilkada dan menjaga Kamtibmas.
Menurut Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Himawan Bayu Aji, “salah satu pendekatan yang penting adalah melakukan koordinasi dengan Ulama, tokoh masyarakat, meminta masukan kepada para Kyai dan memposisikan hukum di belakang, yang didahulukan mengedepankan musyawarah selanjutnya terakhir adalah penegakan hukum”, ungkapnya.
“ Polresta Sidoarjo lebih mengedepankan pendekatan preventif ketimbang represif”, pungkasnya.(kus)