Foto dari kiri mulai baju batik: Buya Indrianto, Kyai Husnul Amal, Ketua Umum PK-Tren Kyai Ilyas Marwal, Sekjen PK-Tren Kyai Tubagus Masnum, dan Ahsanul Haq (moderator).
Jakarta | beritalima.com – Sengaja memilih Istiqlal sebagai tempat pengukuhan karena memiliki arti sama dengan Pondok Pesantren yang identik dengan kemandirian segala segala – galanya. Hal itu diungkapkan Dr. M. Ilyas marwal, M.M., D.E.S.A selaku Ketua Umum Forum Persaudaraan dan Kemitraan Pesantren (PK-TREN) Indonesia.
Waktu dekat ini, akan menyelenggarakan Sarasehan Pimpinan Pesantren, Halaqah Nasional IV Pimpinan Pesantren dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pada 25–27 Agustus 2025. Dengan mengambil tema “PK-TREN Indonesia Sebagai Algoritma Peradaban Baru dalam Ekosistem Pesantren Indonesia” akan diadakan di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia 2, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pimpinan KH. Imam Jazuli.
Namun tema ini menurut Ketum PK-Tren, sebenarnya ajakan strategi dan ideologis untuk menjadikan pesantren sebagai pusat kebangkitan Islam Nusantara yang tangguh secara akar namun lincah dalam inovasi.
“PK-TREN merupakan forum strategis pesantren lintas ormas Islam yang didirikan untuk mempersatukan, mensinergikan dan mengakselerasi kemandirian pesantren di Indonesia. Organisasi ini berkomitmen menguatkan ekosistem pesantren dari sisi pendidikan, ekonomi, hukum hingga kontribusi sosial-keagamaan serta peradaban bangsa dan dunia,” ujarnya, di Resto Terastan Istiqlal, pada Jum’at (22/8/2016
Sarasehan yang akan dihadiri 700 – 1000 pengasuh dari 42.000 Pondok Pesantren se – Indonesia dari, tujuannya adalah agar pondok pesantren mwnjaga tradisi bukan hanya menjaga menjadi penonton. Pesantren harus disiapkan menjadi aktor utama dalam menentukan masa depan yang mandiri, ramah anak, kolaboratif dan berpengaruh secara global.
Selain itu, sarasehan yang digelar PK-Tren memiliki tujuan untuk mengkonsolidasikan peran vital dan strategis pesantren dalam pembangunan bangsa menyonsgong Indonesia Emas 2045. Menguatkan kemandirian ekonomi pesantren, merumuskan gagasan dan aksi strategis dunia pesantren menjawab tantangan zaman. Dan memperkuat kemitraan dan sinergi pesantren dengan pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Selain kebangkitan Islam Nusantara sebagai ajakan strategia, PK-Tren juga sebagai pendamping pondok pesantren yang selama ini menjadi stigma kerap buliying bahi santri hingga mengkhawatirkan orang tua santri. Namun setelah ada PK-Tren terang Sekjen PK-Tren, Kyai Tubagus Masnun, ada pondok pesantren ramah anak hingga diharapkan orang tua santri tidak perlu khawatir akan terjadinya buliying.
Ditambahkan Kyai Husnul Amal, PK-Tren juga akan menguatkan pondok pesantren seluruh Indonesia baik dari sisi hukum maupun dari sisi kemandirian setelah dilaksanakannya halaqoh pada sarasehan ke IV di Cirebon, Jawa Barat.
Rangkaian Acara
25 Agustus 2025 – Sarasehan Pimpinan yang akan dihadiri oleh Wakil Presiden ke-13 RI, Prof. Dr. (H.C.) KH. Ma’ruf Amin, bersama tokoh pesantren, akademisi, serta pejabat pemerintah.
26-27 Agustus 2025 – Halaqah Nasional Pimpinan Pesantren se-Indonesia untuk membahas isu-isu aktual seputar pendidikan, regulasi, dan peran strategis pesantren dalam pembangunan bangsa menyongsong Indonesia Emas 2045 serta membangun peradaban baru Indonesia dan dunia.
27 Agustus 2025 – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan menetapkan program kerja PK-TREN periode berikutnya.
Selain agenda di atas juga akan diselenggarakan talkshow dan penandatangan MoU dengan beberapa stake holder dunia usaha untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan berbasis pesantren.
Peserta dan Kehadiran Tokoh:
Acara ini akan dihadiri oleh 700 peserta dari seluruh Indonesia yang terdiri dari tokoh agama nasional, pimpinan pesantren, pengurus PK-TREN, pengurus forum-forum pesantren, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, serta mitra strategis.
Kehadiran KH. Ma’ruf Amin sebagai ketua Majlis Pertimbangan PK-TREN bersama Menteri Agama RI diharapkan dapat memberi arahan dan pencerahan bagi penguatan peran pesantren di tengah dinamika bangsa dan dunia.
Direncanakan akan hadir pula Menteri ATR/BPN, Menteri Pertanian dan Mendikdasmen bersama para kyai tokoh nasional seperti Buya Prof. Dr. KH. Aqil Siradj, KH. Kafabih Mahrus dan KH. Imam Jazuli selaku tuan rumah acara.
Isu-Isu Penting yang Akan Dibahas:
Penguatan kemandirian ekonomi pesantren.
Strategi pendidikan pesantren di era digital.
Harmonisasi regulasi dan kebijakan pemerintah terkait pesantren.
Peran pesantren dalam menjaga kebhinekaan, persatuan bangsa serta peradaban dunia.
Kolaborasi pesantren dengan dunia usaha dan filantropi.
Harapan dari Acara:
Melalui Sarasehan, Halaqah, dan Rakernas ini, PK-TREN berharap lahir gagasan besar dan langkah konkret untuk menjadikan pesantren sebagai pusat pemberdayaan umat, motor penggerak ekonomi kerakyatan, benteng moral dan karakter bangsa yang selanjutnya menjadi algoritma kebangkitan peradaban baru Indonesia dan dunia.
Jurnalis : Dedy Mulyadi






