MOJOKERTO, Beritalima.com|
PKB menyelenggarakan MusCab (Musyawarah Cabang) di Mojokerto, berlokasi di Hotel Arayana jalan Udayana,Trawas Mojokerto. Minggu (7/3/2021). Acara Muscab dibuka secara langsung dan sekaligus mendapatkan pengarahan politik dari ketua umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang biasa dipanggil gus AMI secara virtual.
“Alhamdulillah muscab serentak sejatim yang digelar pada tanggal 7 maret 2021, dari 38 kab/kota , berjalan lancar, demokratis dan mayoritas diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat, ini mencerminkan kedewasaan politik kader PKB sudah cukup matang,” terang Anik Maslacah, sekretaris DPW PKB Jatim.
Wakil ketua DPRD provinsi Jatim ini mengungkapkan, bahwa dalam perjalanan politik, PKB sudah malang melintang dengan disuguhi berbagai permasalahan, baik yang internal maupun eksternal. Namun Anik berharap melalui muscab ini berbagai perselisihan tersebut bisa diurai dan menemukan solusi yang bermanfaat bagi semua kader, termasuk diantaranya bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita sudah capek dengan perseteruan politik, bagi PKB itu sudah lewat dan waktunya kita menebar kemaslahatan (kemanfaatan) melalui kebijakan politik. Sehingga tidak ada lagi BSH (barisan sakit hati) pasca muscab,” sambung mantan ketua komisi B ini.
“Semua dilakukan dengan musyawarah mufakat, semua kader yang siap berjuang melalui PKB terakomodir dalam kepengurusan, dan itu saat muscab sekaligus dikukuhkan semua pengurus DPC se Jatim di tanggal 7 maret kemarin,” lanjutnya.
Anik menambahkan, dalam muscab tersebut pihaknya menegaskan bahwa
1. Pengurus baru lebih cepat bergerak untuk melakukan refresh desain menyongsong kemenangan pemilu 2024
2. Program-program yang dibuat tidak sekedar retorika dan kemenangan Pemilu, namun lebih pada kita selalu hadir disaat masyarakat membutuhkan, kita menjadi solusi dari persoalan-persoalan masyarakat.
3. Menjaga soliditas internal dan melakukan sinergitas dengan semua elemen masyarakat, utamanya dengan NU. Khidmat-khidmat kepada NU harus lebih diperkuat dan lebih maximal lagi, karena adanya PKB berawal dari para masayikh NU, sehingga wajib hukumnya seluruh kader PKB menjaga eksistensi, memperjuangan program-program demi keberlangsungan dan kebesaran NU
4. PKB harus bisa menjadi ruang agregasi bagi masyarakat dan wadah aspirasi yang menjadi idaman dalam mengawal keberlangsungan reformasi.(Yul)