JAKARTA, Beritalima.com-
Belum ada Solusi dari Pemerintah setempat kini para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa menjajakan jualannya di depan Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara kini kebingungan.
Pasalnya sejak di tolak oleh para pedagang Pasr Koja Baru ketika direlokasi oleh Pemkot Jakarta Utara dalam hal ini Kelurahan Tugu Utara ke Pasar Koja Baru milik PD Pasar Jaya pada Tanggal 5 Oktober 2016 lalu, Sampai saat ini belum ada solusi (Lokasi) bagi para pedagang untuk bejualan kembali.
“Kalau kami ngak berdagang lagi anak istri saya makan apa ?,”keluh Udin salah satu pedagang JIC kepada beritalima.com, Senin (10/10/2016).
Dikatakannya dalam satu atau dua hari mungkin masih bisa bertahan dari sisa uang hasil berdagang yang dikumpulkan. “Sedangkan bertahun-tahun kami menghidupi keluarga dari hasil berdagang di depan JIC,”tambah Udin
Iwan Sanjaya Paguyuban KUKI (Kerukunan Usaha Kecil Pedagang) mengatakan para pedagang yang ada di depan islamic center ini sudah bisa menerima di relokasi oleh Pemerintah dalam hal ini Kelurahan Tugu Utara namun seharusnya jangan sampai para pedagang di biarkan tanpa ada solusi dari pemerintah setempat seolah lepas tangan.
“Dari hasil sosialisasi rencana relokasi pedagang kaki lima depan islamic center ke Pasar Koja Baru yang di laksanakan pada tanggal 27 September 2016 lalu di Kantor Kelurahan Tugu Utara dengan hasil yang Pertama, Bahwa pedagang Kaki Lima Depan Islamic Center sepakat dan setuju untuk di relokasi ke Pasar Koja Baru dan ke dua, Pihak PD Pasar Jaya akan menyiapkan tempat/lapak untuk para pedagang yang di relokasi. Namun kenyataannya pada tanggal 05 Oktober 2016 ketika di relokasi ketempat yang di tunjuk oleh Kelurahan Tugu Utara malah di tolak,” keluhnya.
Iwan berharap agar Pemkot Jakarta Utara segera memberi lokasi/tempat untuk para PKL agar dapat ber jualan kembali. (Edi)