JAKARTA, Beritalima.com– Legislator dari Dapil II Sumatera Barat, Hj Nevi Zuairina mengusulkan program isolasi mandiri di hotel terhadap Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif terpapar wabah pandemi virus Corona (Covid-19).
Menurut anggota Komisi VI DPR RI tersebut, program isolasi mandiri di hotel dapat dijalankan sekaligus untuk mendukung kebijakan OTG tidak boleh isolasi di rumah. Namun, pada sisi lain, Rumah Sakit sudah tidak dapat menampung korban.
Alasan mendesak ada program isolasi mandiri tetapi tidak di rumah karena munculnya cluster baru pada wilayah RT yang bersumber dari rumah dimana sekeluarga positif terkena wabah Covid-19 tetapi OTG dan berinteraksi satu kawasan.
“Saya mendukung kebijakan Pemerintah untuk lebih fokus penyelesaian Covid-19 dengan mengarahkan seluruh sumberdaya negara di arahkan pada pengendalian wabah ini. Namun, untuk sinkron dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perlu ada program yang memang betul-betul efektif berjalan bersamaan antara kesehatan dengan program pemulihan ekonomi,” jelas Nevi.
Salah satu kebijakan yang sinkron menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada Beritalima.com, Rabu (16/9), ya membangkitkan bisnis perhotelan yang saat ini juga sangat terpuruk. Program Isolasi Mandiri di Hotel, Kerjasama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dengan Kemenkes atau Dinas Kesehatan setempat, merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan dengan berbagai penyesuaian sehingga semua mendapat tujuan yang diperlukan.
Masyarakat yang OTG terfasilitasi karantinanya dengan nyaman, Rumah tetap menjadi tempat aman bagi keluarga, termasuk warga sekitar, pemerintah berjalan sesuai arah fokus kebijakan kesehatan dan ekonomi masyarakat pada bidang usaha perhotelan semakin bergeliat.
“Untuk program hotel membuka paket isolasi mandiri 10-14 hari dengan harga menarik, untuk warga yang OTG positif Covid-19 akan menjadi salah satu solusi. Tapi tidak semua warga menjadi OTG, akan mampu membayar biaya hotel, meski sekecil apapun biaya yang dikeluarkan. Jadi celah-celah seperti ini perlu pemikiran lanjutan, tapi saya yakin mesti ada solusinya,”
Nevi melihat tidak membaiknya situasi pandemi Covid-19 ini terduga saluran anggaran negara di arahkan pada kegiatan-kegiatan yang besar. Karena itu, Nevi berpendapat, saluran anggaran negara untuk dapat disinkronkan dengan pembiayaan masyarakat dengan fokus sektor kesehatan dimana sektor lainnya sebagai penunjang merupakan alternatif penyelesaian masalah pandemi.
Mayarakat dan pemerintah saling bekerjasama dan memiliki pemahaman yang sama untuk membasmi wabah sehingga tercipta kedisiplinan pada prilaku menjaga protokol kesehatan di saat pandemi.
Banyak paket-paket program, mesti di sisir satu per satu pada fokus kesehatan yang secara bersamaan Penyelamatan ekonomi menjadi satu kesatuan yang terintegrasi. Isolasi mandiri di hotel hanya salah satu.
“Program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilibatkan pada pengendalian Covid-19 juga masih banyak yang dapat dilakukan. Semoga Covid-19 ini segera berlalu, karena kondisi ekonomi mayarakat makin hari makin mengkahwatirkan,” demikian Nevi Zuairina. (akhir)