KABUPATEN MALANG, beritalima.com– Hampir seluruh karyawan dan karyawati Puskesmas Singosari, Kabupaten Malang, sebanyak 46 karyawan plesir ke Jogjakarta – Solo selama 4 hari. Berangkat Sabtu (22/09) hingga Selasa (25/09) malam dalam rangka rekreasi (refreshing) di luar kegiatan kantor dengan menggunakan anggaran Kapitasi BPJS dan Jaspel (Jasa Pelayanan).
Namun, kabar yang beredar bahwa seluruh karyawan karyawati puskesmas Singosari berangkat ke Jogja menggunakan kereta Malioboro Ekspress, dengan agenda selama tiga hari, berangkat sendiri sendiri dan langsung berkumpul di Stasiun Kota Baru. Anehnya selama tour ke Jogja, pelayanan kantor selama di tinggal karyawan dan karyawati, pihak Puskesmas Singosari meminta bantuan personil ke Puskesmas Ardimulyo.
“Agar tidak diketahui pihak dinas, seluruh karyawan dan karyawati berangkat sendiri sendiri dari rumah, berkumpul di Stasiun Kota Baru naik kereta Malioboro Ekpsres agenda 3 hari semalam, jadi pelayanan di Puskesmas ngebon di Ardimulyo 7 orang. Dan setiap orang menghabiskan dana kurang lebih senilai 4 juta × 52 orang, 25 pns dan 30 tenaga honorer,” ungkap sumber terpercaya, yang enggan namanya di mediakan. Saat dihubungi awak media, Jumat 28/09.
Menurutnya selama tour Jogja Solo semua karyawan dan karyawati menginap di Hotel Amaris Malioboro, dengan tarif Rp 450 ribu/room. Dan itu diperkirakan menghabiskan anggaran senilai Rp 208 juta rupiah.
“Anggaran dari mana sebanyak itu dibuat plesir ke Jogja hingga Solo, dengan membiarkan pelayanan publik kosong, sedangkan gaji golongan K2 berapa?,” ujarnya.
Terkait hal itu, Devi, Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Singosari menjelaskan bahwa dirinya saat tour ke Jogja Solo tidak ikut, setahunya anggaran yang dipakai plesir diambil dari anggaran Kapitasi BPJS dan “urunan” karyawan karyawati Puskesmas selama dua tahun dari jasa pelayanan. Bahkan yang berangkat plesir ke Jogja Solo, 42 orang dari 62 karyawan di Puskesmas.
“Disini jumlah karyawan 62 orang, yang berangkat hanya 42 orang saja, anggaran diambil dari Kapitasi BPJS dan urunan dari sejumlah karyawan dari Jasa Pelayanan (Jaspel), dan itu kegiatan tour Jogja Solo bukan kegiatan resmi dinas. Namun hanya kegiatan refreshing biasa, bahkan kami sudah ada izin dari dinas Kesehatan,” tandasnya. (Lum)