SURABAYA, beritalima.com – Puluhan desa di kepulauan terpencil di Jawa Timur segera mendapat penerangan listrik. PT PLN Distribusi Jawa Timur menargetkan sedikitnya 25 desa yang dialiri listrik dalam tahun ini.
Desa-desa itu di antaranya berada di kepulauan sekitar Madura, yakni Pulau Kangean, Sapudi, Gili Iyang, dan Gili Genting.
“Listrik sudah masuk di pulau-pulau terpencil itu. Tinggal kita tarik jaringan ke beberapa desa di kepulauan itu yang belum teraliri listrik,” kata Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, G.Wisnu Yulianto, Selasa (10/4/2018).
“Dari data kami, di sana ada sekitar 25 desa yang masih belum bisa menikmati listrik,” tambahnya.
Menurutnya, banyaknya desa yang belum teraliri listrik di kepulauan tersebut semata-mata karena faktor geografis. Sulitnya medan dalam pembangunan jaringan listrik menjadi faktor kendala utama.
“Upaya Itu juga untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di pulau Madura yang masih sangat rendah. Dibanding daerah lainnya, rasio elektrifikasi Madura paling rendah, hanya sekitar 65 persen hingga 70 persen,” terangnya.
Dengan langkah tersebut, diharapkan pada akhir 2018 rasio etektrifikasi Madura bakal naik menjadi sekitar 80 persen. Sementara rasio elektrifikasi Jatim secara keseluruhan sudah di angka 97 persen, lebih tinggi dari nasional yang masih di angka 95 persen.
“Kalau Jatim secara umum, melalui berbagai upaya yang tengah kami lakukan, target kami rasio elektrifikasi di akhir 2018 bakal mencapai 97,7 persen, dan di 2021 mencapai 100 persen,” tambah Wisnu.
Selain di kepulauan terpencil, tuturnya, desa yang belum teraliri listrik juga ada di beberapa daerah di wilayah Jawa Timur, diantaranya di Banyuwangi, Bojonegoro dan Malang.
Akan tetapi, lanjut dia, jumlahnya tidak banyak, hanya desa-desa yang pembangunan jaringan listriknya terhalang oleh hutan lindung.
“Di Banyuwangi misalnya, kami sudah melakulan koordinasi dengan pihak Perhutani untuk menarik jaringan, dan sudah dalam proses pengurusan ijin. Tetapi, upaya itu memang tidak boleh seenaknya dilakukan, ada prosedurnya dan harus terus berkoordinasi dengan mereka,” kata Wisnu. (Ganefo)
Teks Foto: (Ilustrasi/Ist).