BENGKULU, beritalima.com – Tingkat kesejahteraan petani, sering diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP). Kendati demikian, menurut Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, naiknya angka NTP yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara berkala, hendaknya diikuti oleh peningkatan kesejahteraan petani dan benar-benar bisa dirasakan. Dirinya sepakat jika NTP merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani, dalam bentuk angka statistik.
“Jika NTP kita rendah, artinya petani kita mempunyai beban yang cukup tinggi atau pun pasar yang lemah, kemudian kesejahteraan juga rendah. Ada modal dan biaya produksi yang kemudian tidak seimbang dengan hasil,” ujar Plt Gubernur Rohidin Mersyah saat penyerahan bantuan alat pertanian kepada kelompok tani di Kabupaten Seluma, Senin (8/10/2018).
Untuk itu, lanjut Plt Gubernur, Pemprov bersama Pemda Kabupaten perlu membangun sinergi agar kebijakan peningkatan kesejahteraan petani bisa memberikan dampak positif dan signifikan. Selain penguatan kelembagaan petani dan program-program pertanian, Pemprov juga mendorong hilirisasi industri juga membuka konektivitas agar komoditas andalan Bengkulu dapat mudah terdistribusi.
“Untuk karet, di Seluma dan di Bengkulu Utara insya Alloh akhir tahun ini berdiri pabrik pengolahan. Begitu juga dengan sawit, kita dorong berdirinya industri pengolahan CPO termasuk produk turunannya, sehingga ada harga yang kompetitif ataupun nilai tambah yang didapatkan pada tingkat petani. Kopi juga kita arahkan keluar melalui satu pintu Pulau Baai, analisis selisih harganya bisa mencapai 2 ribu ditingkat petani,” papar Rohidin.
Dirinya juga berharap, Pemerintah Kabupaten bisa memetakan jenis komoditas petani yang efektif untuk ditingkatkan produktivitasnya. Serta membangun komunikasi, agar kebijakan pembangunan pada fasilitas pertanian bisa menyesuaikan musim maupun jadwal petani.
Sebelumnya, Bupati Seluma Bundra Jaya mengatakan, mayoritas petani sana adalah bertani sawah dan berkebun. Agar tak ada alih fungsi lahan, dari sawah menjadi kebun sawit, dirinya meminta pembangunan irigasi benar-benar bisa difungsikan. Kepada masyarakat yang terhimpun dalam kelompok tani, dirinya juga berharap agar pemanfaatan bantuan alat dan bantuan bibit bisa dimanfaatkan secara benar. Sehingga efeknya mampu meningkatkan produktivitas, kemudian peningkatan kesejahteraan petani. (Rls)
Sumber : MC Pemprov Bengkulu