PIDIE JAYA-ACEH, Beritaliama – Plt. Gubernur Aceh, Soedarmo, meminta masyarakat untuk tidak panik, paskagempa bumi yang terjadi Rabu (07/12/2016) pagi tadi. Meski tidak berpotensi tsunami, Soedarmo tetap meminta semua warga untuk waspada atas potensi gempa sususlan.
Soedarmo menyebutkan, Pemerintah Aceh sedang menetapkan musibah gempa bumi tersebut dengan status darurat provinsi yang penanganannya harus segera dilakukan. Ia akan menuju langsung ke lokasi bencana setelah menerima menerima dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Presiden Rabu hari ini.
Atas nama Pemerintah Aceh, Soedarmo turut berbelasungkawa atas musibah tersebut. Ia berharap para keluarga yang menjadi korban untuk tabah. Gempa bumi ini adalah musibah. “Hari ini juga saya akan berkunjung ke sana. Semua instansi harap segera tangani para korban. Obati yang luka, dan tangani semua kerusakan di lapangan,” ujar Soedarmo.
Soedarmo meminta Dinas Cipta Karya, Bina Marga, BPBA, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan segala instansi terkait lainnya untuk segera mengirimkan timnya dan mendata semua kerusakan dan kebutuhan para korban, sehingga penanganan bisa segera dilakukan.
Segera koordinasi dengan Pemerinatah Kabupaten setempat untuk segera bisa dilakukan penanganan lanjutan,” ujar Soedarmo. “Evakuasi semua korban, segera salurkan bantuan. Dirikan posko-posko pendataan dan penampungan sementara yang lengkap dengan fasilitas dapur umum,” ujarnya.
Gempa bumi berkekuatan 6.4 magnitude terjadi pukul 05.03 pagi tadi di Aceh dengan pusat gempa di Pidie Jaya. Akibat musibah tersebut, 25 orang dilaporkan meninggal dunia. Data tersebut, kata Puteh Manaf Ketua BPBD Pidie Jaya, belum lagi final. Pasalnya, hingga jelang siang, masih ada belasan warga yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Selain korban meninggal dunia, banyak juga bangunan yang dilaporkan runtuh. Di antara material yang rusak adalah 10 unit ruko beserta beberapa tiang listrik roboh. Selain itu jalanan desa dilaporkan rusak. Empat rumah semi permanen juga dilaporkan roboh. Sementara di Kabupaten Bireun, dua unit rumah roboh, serta satu unit masjid roboh,’’(Aa79)