TULUNGAGUNG, beritalima.com- Bersih Nagari HUT Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ke-816, identik dengan Buceng Lanang dan Buceng Wadon, arak-arakan dan rebutan makanan (purukan). Tradisi turun-temurun ini, sakralnya acara menjadi tanda lahirnya Kabupaten Tulungagung.
Namun, seluruh rangkaian acara yang sudah disusun rapi, sedikit ternoda dengan adanya ingkung ayam yang basi dan buah busuk.
Terkait hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Kesra Setda Kabupaten Tulungagung, Agus Suswantoro, menjelaskan, Buceng Lanang dan Buceng Wadon dipesan dari Wina Catering yang sudah lama menjadi rekanan Pemkab.
“Kami percayakan ke Wina Catering ,tentunya dengan persetujuan lainnya. Kemudian, kalau ternyata mungkin ditemukan ada yang basi dan lain sebagainya, kam sudah klarifikasi ke Wina Catering,” terang Agus Suswantoro.
Keterangan dari Wina Catering, lanjutnya, menjamin mungkin tidak seperti itu. Contoh, ingkung ayam. Memasaknya malam, ingkung tidak dimasak memakai santedan, namun diungkep.
“Menurut Wina Catering yang sudah pengalaman, mungkin tidak basi kalau sampai pagi. Karena, pasangnya malam dan jam 5 pagi baru diambil. Saya sendiri juga kaget, kok ada yang basi dan sebagainya. Padahal, waktu itu ada staf dari Lingkungan Hidup dan Satpol PP yang mengambil di belakang. Kita klarifikasi barangnya bagus,” ungkapnya.
Agus menambahkan, barang begitu banyak, seandainya ada satu atau dua buah yang busuk, pihaknya juga tidak mengerti.
“Maaf, begitu barang datang, kita liat bagus, ya sudah. Mau mencium juga tidak mungkin,” tandasnya.
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut terkait konsekuensi atau sangsi, menurutnya tergantung dari kepanitiaan.
“Kita juga minta petunjuk dari pimpinan. Artinya disini ada pak Sekda, sekretariat kan ada di bawah pak Sekda. Dengan adanya berita ini, mungkin dianggap kurang bagus. Nantinya, mau diganti ke mana, kita tidak tahu. Jika keterangan dari saya kurang jelas atau tidak sama, bisa ditanyakan langsung ke Wina Catering,” sarannya.
Menurutnya lagi, yang dipandang untuk catering Bersih Nagari kemarin, paling siap adalah Wina Catering.
“Semua barang yang ditumpeng ada speknya dan tidak asal pasang. Sebelum pasang barang di tumpeng itu, sudah mengakomodir masukan dari beberapa tokoh. Masukan tokoh masyarakat dari Rampak Sarinah,” paparnya.
“Jika tahun lalu buahnya banyak yang impor, tahun ini sesuai masukan Rampak Rarinah, buahnya lokal. Buah lokal untuk ekonomi kerakyatan, sehingga dapat menambah penghasilan bagi pedagang kecil,” pungkasnya. (Dst/editor Dibyo)