SURABAYA – BeritaLima, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINSA Surabaya, menyalurkan bantuan secara langsung pada korban Tsunami dan Gempa Bumi di Palu Donggala Sulawesi Tengah (06/11).
Bantuan yang disalurkan berupa uang yang dikumpulkan dari donatur – donatur melaui kegiatan penggalangan dana oleh kader – kader PMII FEBI pada hari senin dan selasa, 1-2 Oktober 2018 lalu.
PMII Rayon FEBI mengutus Asrori Alvin selaku wakil ketua untuk menyampaikan dana yang terkumpul secara langsung melalui POS NU Peduli di Jl. Tavanzuka Palu, dana yang disalurkan berjumlah Dua Puluh Empat Juta Tuju Puluh Dua Ribu Dua Ratus Rupiah (24.072.200).
Alvin menyampaikan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk membantu masyarakat korban bencana alam di Palu Donggala, sehingga perlu membantu melalui dana dan membantu menghilangkan rasa trauma masyarakat akan bencana alam.
“Bencana yang melanda masyarakat Palu telah memanggil saya untuk kesana, berbagi dari apa yang saya dan PMII Rayon FEBI punya (dana) untuk dibagikan dan membantu menghilangkan rasa trauma yang dirasakan masyarakat”, ujar Alvin.
Ketua PMII Rayon FEBI Sahabat Onky juga menuturkan hal yang serupa, bahwa PMII harus ikut serta dalam membantu masyarakat yang tertimpa bencana alam di Palu Donggala, karena menurutnya Hal yang terpenting dati gerakan adalah Kemanusiaan.
“PMII terkhusus PMII Rayon FEBI harus aktif ikut serta membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam agar kehidupan masyarakat kembali membaik, karena menurut saya yang terpenting dari gerakan adalah kemanusiaan” tegas Onky.
Selanjutnya, seluruh anggota PMII FEBI berharap semoga bantuan yang sudah disalurkan bisa digunakan dan membantu meringankan kesulitan yang dirasakan masyarakat, dan semoga masyatakat segera bisa memulai kehidupan yang normal secara jasmani dan rohani.
Untuk diketahui Alvin selaku utusan PMII Rayon FEBI menjadi relawan beserta beberapa orang lainnya yang tergabung dalam Pemuda Pecinta Alam diberangkatkan oleh KNPI, mereka sudah selama 3 minggu berada di Palu Sulawesi Selatan. (Ikbal Khairi)