MADIUN, beritalima.com- Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang terletak di Jalan Sukarno-Hatta Kota Madiun, akhir-akhir ini menjadi ‘sorotan’. Baik oleh pengacara, wartawan maupun pencari keadilan.
Namun yang menjadi ‘sorotan’, bukan hal yang berkonotasi negatif. Tapi hal yang positif. Salah satu yang menjadi ‘sorotan’ yakni tentang ‘kesombongan’ (bukan konotasi sombong yang sebenarnya) para hakim yang bertugas di Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun.
Pasalnya, semua hakim tidak ada yang berkomunikasi dengan para pengacara maupun Jaksa Penuntut Umum di luar persidangan. Kecuali hanya bertutur sapa sambil mengangguk ketika usai sidang, terus berlalu.
Pemandangan di Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun saat ini, sangat kontras jika dibanding sekitar tahun 2000. Pasalnya saat itu, banyak oknum JPU dan oknum pengacara yang tampak ‘akrab’ dengan beberapa oknum hakim.
Salah satu Panitera Pengganti (PP) Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, ‘sombong’ nya para hakim, karena mereka memang punya tanggungjawab menjaga integritas masing-masing.
“Beliau-beliau (para hakim) yang bertugas disini, memang semua integritasnya tinggi. Beliau-beliau juga punya kewajiban menjaga wibawa lembaga peradilan,” kata salah satu Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun yang tak mau disebutkan namanya, saat minum kopi bersama beritalima.com, di sebuah tempat di Bundaran Jalan Serayu, Kota Madiun, Jumat 14 April 2017, malam.
Integritas hakim yang bertugas di Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun, juga diamini oleh pengacara muda, Tetra Edy Juanda. Menurutnya, profesionalisme dan integritas hakim, memang harus dijunjung tinggi demi menjaga martabat pengadilan.
“Jujur saja, saya lebih suka kondisi saat ini. Jadi kita sama-sama profesional. Kalau kita beracara perkara perdata, kalau memang memang ya murni menang. Tanpa ‘embel-embel’,” kata Tetra, kepada beritalima.com, melalui sambungan telepun, Jumat 14 April 2017, malam. (Dibyo).
Foto: Dibyo/beritalima.com
