JAKARTA, beritalima.com –
PARTAI Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme berharap seluruh warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih untuk tidak ragu mencoblos di TPS.
Berbagai informasi serta isu miring yang muncul belakangan ini, diharapkan tidak menghalangi warga DKI dalam memeriahkan pesta demokrasi di Ibu Kota.
“Tidak perlu ragu untuk datang ke TPS dan memilih sesuai hati nurani masing-masing. Untuk urusan keamanan kita serahkan kepada aparat TNI dan Polri yang sejak awal telah mempersiapkan pengamanan dengan matang,” kata Wakil Sekjen PNI Marhaenisme, Ibnu Prakoso, Selasa (18/4/2017).
Menurut Ibnu, Kondisi demokrasi di Indonesia yang semakin membaik harus dijaga dengan meningkatkan partisipasi warga DKI dalam Pilkada DKI Jakarta khususnya dalam putaran kedua Rabu besok.
Terkait pengerahan massa dari daerah berbagai daerah ke Ibu Kota mengusung acara “Tamasya Al-Maidah”, Ibnu berharap warga DKI tidak terprovokasi dan mempercayakan pengamanan yang dilakukan aparat TNI dan Polri.
Pihaknya lanjut Ibnu, mengapreasiasi langkah-langkah pengamanan yang dilakukan Polri bersama TNI,
“Polri dan TNI tidak perlu ragu menegakkan hukum, terlebih menghadapi upaya-upaya pihak tertentu merusak iklim demokrasi. Kami juga menghimbau warga dari luar Jakarta tidak perlu datang ke Jakarta untuk mengamankan TPS, karena keamanan TPS merupakan kewenangan aparat penegak hukum,” tutupnya.
Sebagai informasi, PNI pertama kali didirikan oleh Sukarno dkk, diantaranya Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. ES. Budiyarto, Dr. Samsi , Mr. Iskaq Tjokrohadisuryo, Mr. Sunario, Mr. Sartono dan Ir. Anwari, di Bandung, tgl 4 Juli 1927 dengan tujuan Kemerdekaan Sepenuhnya.
Pada tahun 1955 PNI merupakan partai pemenang pemilu yang pertama kali dan pemilu yg paling jujur dan bersih dalam sejarah pemilu di Indonesia.
PNI kemudian berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dengan ketua umumnya Sukmawati Sukarnoputri yang merupakan putri Bung Karno. (Edyson)
