JAKARTA, beritalima.com | Kelompok Potensi Maritim (Poksimar) dari Desa Maritim Balansiku merupakan kepanjangan tangan Bakamla untuk memberikan informasi adanya kegiatan ilegal di wilayah Perairan Sebatik dan sekitarnya. Melalui Poksimar diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat pesisir.
Hal itu dijelaskan secara gamblang oleh Kasubdit Kerja Sama Dalam Negeri Kolonel Bakamla Eli Susiyanti, S.H., M.H., M.M. beberapa waktu lalu saat memberikan sosialisasi keamanan dan keselamatan laut untuk Desa Maritim Balansiku, Kec. Sebatik, Kab. Nunukan.
Dikatakannya, bahwa masyarakat pesisir dan perbatasan merupakan mitra Bakamla RI yang dapat berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut. Hal itu karena adanya peran pro aktif masyarakat pesisir akan mampu mengidentifikasi indikasi tindak pidana di laut dan pesisir, apabila mau melaporkan hasil temuannya secara cepat ke apparat/petugas terkait.
Selain itu, Kolonel Eli juga menghimbau agar masyarakat tidak melibatkan diri dalam membantu tindak pidana, dan atau tidak dengan sengaja melakukan pelanggaran/tindak pidana.
Pada kegiatan ini Bakamla menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberikan pemahaman kepada masayarakat tentang bahaya narkoba melalui sosialisasi yang disampaikan oleh Kepala Seksi P2M BNN Kab. Nunukan Murjani Shalat, S.E. Dijabarkannya tentang potret permasalahan narkoba di Indonesia, serta jalur peredaran narkoba Klabakan – Nunukan.
Dikatakan bahwa jumlah pengguna narkoba tahun 2016 sebanyak 6,4 juta orang, dengan peredaran melibatkan jaringan internasional. Dijelaskan pula tentang daya rusak narkoba, menyebabkan kerugian jiwa dan materiil dan menjadi penyebab melemahnya ketahanan nasional serta merusak jati diri bangsa.
Terkait upaya P4GN, masyarakat dihimbau untuk berperan serta melaporkan kepada pejabat berwenang atau BNN jika mengetahui adanya penyalahgunaan atau peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika.
Bukan hanya menggandeng BNN, dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan desa maritime ini Bakamla juga didukung oleh PT. XL Axiata untuk menggelar bimbingan teknis tentang layanan aplikasi Laut Nusantara dengan fasilitator adalah Head of Sustainability & Internal Communication Andy Satrio Yudho dan Social Sustainability Platform Tjetjep Witjahjono. serta Sister Net yang difasilitatori oleh Women Engagement Astri Mertiana.