Polda Aceh Paparkan Capaian dan Tantangan Sepanjang 2024 dalam Konferensi Pers Akhir Tahun

  • Whatsapp

Beritalima.com ( Polda Aceh menggelar Konferensi Pers Akhir Tahun 2024 pada Senin (30/12/2024) di Aula Presisi Polda Aceh. Dalam acara tersebut, Kapolda Aceh Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko memaparkan, capaian kinerja di berbagai bidang, termasuk penegakan hukum, pengelolaan sumber daya alam, pemberantasan korupsi, hingga upaya mitigasi bencana alam.

Untuk Penanganan tindak pidana korupsi (TPK) menjadi salah satu fokus utama Polda Aceh pada tahun 2024. Sebanyak 33 kasus korupsi ditangani sepanjang tahun ini, di mana 8 kasus ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Aceh, sementara 25 kasus lainnya ditangani oleh jajaran Polres. Dari jumlah tersebut, 19 kasus berhasil diselesaikan dengan total 62 tersangka. Namun, hingga akhir tahun, masih ada 34 kasus yang dalam tahap penyidikan.

“Juga menyoroti pentingnya penegakan hukum di sektor lingkungan hidup dan sumber daya alam. Selama 2024, Polda Aceh berhasil mengungkap satu kasus ilegal logging dengan satu tersangka, 13 kasus di sektor mineral dan batu bara (Minerba) dengan 13 tersangka, dua kasus terkait kawasan konservasi dengan tiga tersangka, serta 11 kasus di sektor minyak dan gas (migas) dengan jumlah tersangka yang sama.

Dia juga mencatat, keberhasilan besar dalam pemberantasan narkotika sepanjang tahun 2024. Sebanyak 1.427 kasus narkotika ditangani dengan total tersangka mencapai 1.380 orang. Barang bukti yang disita termasuk 537,5 kilogram ganja, satu ton ganja kering, 335,8 kilogram sabu, dan lebih dari 5.000 butir ekstasi.

“Dalam menghadapi bencana alam, Polda Aceh melalui Satuan Tugas Kontijensi Operasi Aman Nusa aktif memberikan bantuan. Satgas ini terlibat dalam evakuasi korban, distribusi bantuan, penyediaan layanan kesehatan, serta pengamanan di daerah terdampak bencana. Kapolda menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang kerap melanda Aceh.

Selain itu, Sejak 2015 hingga 2024, Polda Aceh mencatat 24 aksi penolakan masyarakat terhadap penegakan hukum terkait imigran Rohingya. Pada tahun ini, satu kasus tindak pidana perdagangan manusia (TPPM) diungkap dengan 65 tersangka yang dijerat Pasal 120 UU Keimigrasian, Pasal 286 UU Pelayaran, dan Pasal 3 UU Tindak Pidana Pencucian Uang.

Para imigran Rohingya tidak sepenuhnya memenuhi kriteria sebagai pengungsi menurut hukum internasional. “Ini adalah isu kompleks. Namun, penegakan hukum harus dilakukan sesuai peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Dalam refleksi tahunan, Kapolda Aceh mengapresiasi seluruh jajaran Polda Aceh yang telah bekerja keras menghadapi berbagai tantangan. Ia menyebut keberhasilan di bidang pemberantasan korupsi, pelestarian lingkungan, dan pemberantasan narkotika sebagai bukti komitmen institusi dalam melayani masyarakat.

Untuk itu kata Kapolda, Menjelang tahun 2025, Polda Aceh menyusun rencana strategis untuk memperkuat sinergi dengan masyarakat dan lembaga terkait. Peningkatan sistem pengawasan internal juga menjadi prioritas untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas.

Fokus pada Integritas dan Profesionalisme
Kapolda menegaskan komitmen Polda Aceh untuk menjadi institusi yang profesional, modern, dan terpercaya. Dengan pendekatan yang berfokus pada integritas dan keberlanjutan, Polda Aceh berharap dapat menciptakan kondisi yang lebih kondusif di wilayah Aceh.

Sebagai bagian dari langkah strategis, Polda Aceh juga akan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Kapolda mengajak masyarakat untuk terus mendukung upaya penegakan hukum dan pelestarian lingkungan demi mewujudkan Aceh yang lebih sejahtera.

Di akhir konferensi, Kapolda menyampaikan harapan agar langkah-langkah strategis yang telah dirancang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. “Polda Aceh akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” katanya.

Momentum Refleksi dan Langkah ke Depan
Konferensi pers ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengevaluasi capaian, tetapi juga pijakan untuk menyusun langkah strategis di masa mendatang. Dengan komitmen yang tinggi, Polda Aceh optimis dapat menghadapi tantangan yang lebih besar di tahun 2025.”(**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait