Ternate,beritaLima.com – Tim Satuan Tugas (Satgas) Nusantara Polda Maluku Utara (Malur) terus melakukan patroli media sosial (Medsos) jelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) presiden dan wakil presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) 17 April 2019 mendatang.
Demikian dikemukakan Wakapolda Malut yang juga Kepala Satuan Tugas Daerah (Kasatgasda) Nusantara Polda Malut Kombes Pol Lukas Akbar Abriari saat dikonfirmasi, Jumat (29/3/2019).
Lukas menambahkan, dari hasil patroli Medsos oleh tim satgas, sejauh ini wilayah Malut masih sangat kondusif jadi belum terlihat adanya kegiatan-kegiatan yang mengarah pada hal negatif terutama di dunia maya.
“jadi semuanya masih terkendali dan ini mungkin karena masyarakat yang sudah sangat dewasa dalam menyikapi berbagai hal terutama dalam menghadapi pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali,” ungkapnya.
Orang nomor dua di Mapolda Malut menyatakan, meskipun belum menemukan adanya ujaran kebencian dan tindak pidana lain yang mengarah pada proses hukum di media sosial, namun satgas tetap melakukan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di beberapa Medsos baik Facebook, Twiter, instagram dan Medsos lainya.
Dalam satgas nusantara tersebut lanjut Lukas, juga terdapat beberapa satgas sebagai kemitraan yang selalu pembinaan dan sosialisasi serta satgas menejemen media yang tugasnya melakukan pencerahan kepada masyarakat melalui media.
“Kita juga punya Sub satgas penegakan hukum yang selalu melakukan patroli Cyber untuk memonitor dinamika yang berkembang di dunia maya,” akunya seraya menyampaikan isu lokal dunia maya sejauh ini masih cukup kondusif.
Lukas juga menyatakan, patroli Medsos yang dilaksanakan jelang pemilu ini bukan hanya dilakukan di tingkat polda melainkan juga sampai ke tingkat Polres secara keseluruhan.
“Satgas ini ada satgas Polda dan ada juga satgas Polres dan masing-masing satgas juga memiliki Sub satgas ya masing-masing, untuk memantau semua hal baik ekonomi, politik dan keamanan hang menyangkut dengan Pilpres,”
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk menyambut pemilu ini sebagai pesta demokrasi yang penuh kegembiraan dan siap menerima kekalahan maupun kemenangan masing-masing paslon.
“Jadikan pesta demokrasi ini sebagai ajang silaturahmi bukan ajang adu kekuatan, karena pesta demokrasi 5 tahunan ini merupakan pilihan untuk menentukan masa depan Indonesia 5 tahun kedepan,” pungkasnya.(rdy-ata)