GRESIK,beritalima.com- Mungkin inilah contoh nyata pepatah “besar pasak daripada tiang”. Seorang pria asal Surabaya harus berurusan dengan polisi setelah mencoba mencuri kotak amal di masjid, tapi cuma berhasil membawa kabur uang senilai Rp35.000. Parahnya lagi, pelarian dramatisnya berakhir konyol—ditangkap saat ngumpet di semak-semak dekat rel kereta api.
Aksi “misi tidak berfaedah” ini terjadi pada Kamis pagi (17/4/2025) di Masjid Roudhotul Jannah, Dusun Gancung, Desa Pandanan, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Pelaku, berinisial Y (28), masuk ke masjid saat suasana sepi dan mencoba membobol dua kotak amal.
Sayangnya, kotak amal tersebut bukan sembarang kotak. Salah satunya punya sistem keamanan “double box”—kotak dalam kotak. Jadi meskipun gembok luar berhasil dirusak, isi Rp2.630.000 di dalamnya tetap aman. Pelaku hanya berhasil mengantongi Rp35.000 dari kotak amal jamaah perempuan.
Apes makin bertambah saat Arkan, marbot masjid, datang hendak bersih-bersih dan memergoki pelaku keluar masjid dengan gerak-gerik mencurigakan. Refleks, Arkan berteriak “Maling!”—dan seperti sinyal alarm komunitas, warga langsung keluar dari rumah masing-masing.
Petugas dari Polsek Duduksampeyan langsung bergerak cepat. Bersama warga, mereka menyisir sekitar lokasi. Dan setelah pencarian intensif, pelaku ditemukan… sedang rebahan anteng di balik semak-semak dekat rel kereta. Mungkin berharap jadi ninja, tapi sayangnya tak punya jutsu penghilang jejak.
“Pelaku kami amankan di dekat perlintasan Kereta Api Desa Tumapel, di seberang Jalan Raya Duduksampeyan,” ujar Kapolsek Duduksampeyan, AKP Hendrawan.
Pelaku mengaku baru pertama kali mencoba mencuri kotak amal—dan langsung gagal total. Kini, bukan hanya kehilangan waktu dan tenaga, Y juga harus menghadapi jeratan Pasal 363 ayat (1) ke-5 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Modal nekat, hasil minim, ancaman maksimal.
“Pelaku dan barang bukti sudah kami amankan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” tutup Kapolsek.(Khoiron)




