JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat 2020-2025, Irwan Facho lebih sreg berbicara soal perombakan (rereshuffle) Kabinet Indonesia Maju (KIM) periode kedua Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dari pada membahas polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) inisiatif DPR RI.
Soal reshuffle kabinet yang disampaikan Jokowi, akibat kerja biasa-biasa saja para pembantunya dalam kabinet mengatasi pandemi virus Corona (Covid-19). “Reshuffle lebih menarik daripada HIP, ini menandakan persoalan dampak pandemi lebih utama ketimbang, masalah RUU HIP,” kata Irwan Facho dalam keterangan tertulis yang diterima Beritalima.com, Senin (29/6) siang.
Anggota Komisi V DPR RI tersebut menyoroti ancaman Jokowi kepada para pembantunya di KIM. Sikap Jokowi itu menyiratkan adanya situasi pemerintah kekinian sedang menghadapi banyak persoalan, terutama wabah Covid-19 yang menghantam sektor kesehatan dan perekonomian Indonesia.
Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur tersebut mengatakan, karena penanganan dampak pandemi Covid-19 lebih penting, seyognya pembahasan RUU HIP ini dihentikan DPR, bukan ditunda–dengan dalih mendengarkan aspirasi masyarakat. “Jadi harus dihentikan. Bukan ditunda,” ujar Irwan.
Sebab, sambung Irwan, persoalan dampak pandemi merupakan masalah fundamental yang jelas-jelas bisa membuat bahaya kondisi bangsa Indonesia saat ini, di antaranya ekonomi bangsa yang terancam rontok akibat pandemi Covid-19. “Harusnya Pemerintah dan semua elemen warga bangsa terfokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19,” demikian Irwan Facho. (akhir)