Polres Sampang : Soal Kematian Ainur Rahman Ada Indikasi Sesak Nafas

  • Whatsapp

SAMPANG, beritalima.com – Meski belum mendapat keterangan secara detail dari pihak Kepolisian atas meninggalnya Ainur Rahman (35) warga Desa Rongdalam, Kecamatan Omben, yang diduga pengedar Narkoba pasca dilakukan penangkapan oleh Satnarkoba Polres Sampang pada Jumat (05/01/2018) kini mulai ada tanggapan.

Pantauan beritasembilan.com, Pasalnya, informasi yang berkembang di kubu masyarakat meninggalnya Ainur ada indikasi penganiayaan. Namun, hal itu dibantah oleh pihak Kepolisian setempat bahwa tidak unsur penganiayaan dalam tragedi tersebut, Selasa (09/01/2017).

Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar saat dikonfirmasi melalui Kabag Ops Kompol Syaiful Anam mengatakan, pihaknya mengarahkan untuk konfirmasi ke Kasat Narkoba secara langsung. “Coba ke Kasat Narkoba langsung ya,” cetusnya pada awak media.

Lebih Lanjut, Kompol Syaiful Anam menambahkan, sebetulnya ia tidak berani memberikan jawaban. Namun, pihaknya sedikit memberi cuplikan dengan kondisi yang dapat di amati bahwa korban sebelum dibawa ke rumah sakit tidak luka atau yang lain, pihaknya juga mengira korban ada indikasi sesak nafas.

“Kira-kira itu sesak nafas, sementara begitu, seperti yang kita lihat sebelum dilakukan autopsi kondisi korban kan baik-baik saja tidak luka ataupun memar,” tandasnya.

Dilain tempat Kasatnarkoba Polres Sampang, AKP Arif Kurniadi saat dicoba dihubungi awak media tidak berkenan memberikan tanggapan, menurutnya hal itu sesuai amanah Kapolres Sampang.

“Maaf, kami tidak berwenang untuk menjawab perintah Bapak Kapolres,” sanggahnya (Via Seluler).

Sementara pihak keluarga korban hingga saat ini masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Surabaya untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. (Adie)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *