Polres Sergai Tingkatkan Pengamanan Rumah Ibadah

  • Whatsapp

SERGAI (SUMUT)

Beritalima.com. Pasca terjadinya pelemparan bom molotov di depan Gereja Oikumene di Samarinda pada hari Minggu (13/11), Polres Sergai tingkatkan pengamanan rumah-rumah ibadah. Hal tersebut untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi di wilayah Kabupaten Sergai.

Bukan saja gereja yang diamankan oleh personel Polres Sergai namun juga tempat-tempat ibadah lainnya seperti
Masjid, Kelenteng, Pura maupun Vihara yang ada di di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto, SH, Sik, MH
ketika dimintai oleh beritalima.com melalui telepon seluler mengatakan bahwa pengamanan tempat-tempat ibadah sudah menjadi prosedur tetap (protap) oleh Polres Sergai, bukan karena ada peristiwa bom atau teror di tempat lain, namun lebih karena kebutuhan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang sedang menunaikan ibadah. “Sejak kepemimpinan saya, sudah saya buat surat perintah bagi semua personel Polres untuk dibagi sesuai dengan area penugasannya untuk pengamanan rumah-rumah atau tempat ibadah,” kata Kapolres menjelaskan.

 “Seperti pada hari Minggu, maka personel melaksanakan patroli dan penjagaan di gereja, selanjutnya saat hari Jumat pengamanan ibadah di masjid dan hari-hari lain disesuaikan dengan aktifitas keagamaan bagi masing-masing agama,” tambah Kapolres.
 Dikatakan lebih lanjut bahwa keamanan dan kenyamanan masyarakat saat beribadah menjadi prioritas Polri untuk mengamankannya. Kapolres juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beribadah, dan jika melihat ada hal-hal yang mencurigakan baik dari anggota masyarakat lain atau ada pengunjung rumah ibadah yang belum pernah dilihat sebelumnya, agar diberitahukan kepada aparat kepolisian setempat.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa sekitar pukul 10.00 WITA, publik dikejutkan dengan kejadian pelemparan bom molotov di Gereja  Oikumene HKBP yang berlokasi di jl. Cipto Mangun Kusumo, di kelurahan Sengkotek , Kecamatan Loa Janan ilir Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Dari kejadian tersebut mengakibatkan 4 (empat) orang anak-anak harus dirawat di Rumah Sakit karena menderita luka bakar di tubuhnya.Kapolres Sergai juga menambahkan dalam waktu dekat Polres Sergai juga akan kembali bersilaturahmi dengan para pemuka agama untuk berkonsolidasi dan meningkatkan persatuan serta kesatuan. Hal tersebut terkait dengan mulai maraknya demo anti penistaan agama di Jakarta dan Medan serta di kota-kota lain di Indonesia, termasuk juga meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

“Yang terpenting adalah selalu memupuk persatuan dan kesatuan dan tetap menjunjung toleransi antar umat beragama, karena hal tersebut dapat menangkal segala bentuk ancaman,” kata Kapolres menjelaskan tentang tujuan silaturahmi antar pemuka agama di Kabupaten Sergai.(sugi)
Terlihat personil Satlantas Polres Sergai menjaga  pengamanan tempat ibadah di Kabupaten Sergai.Photo/sugi.
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *