Polres Trenggalek Siap ‘All Out’ Amankan Distribusi dan Vaksinasi Covid-19

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Tak kurang dari 77.760 dosis vaksin untuk Covid-19 telah tiba di Surabaya pada Senin (4/1) kemarin. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian vaksin produksi Sinovac, Negara China tersebut rencananya akan didistribusikan ke beberapa wilayah Jawa Timur. Namun begitu, untuk pendistribusiannya sendiri masih menunggu intruksi dari Kementerian Kesehatan.

Menanggapi hal tersebut, jajaran Kepolisian Resor (Polres) yang ada di bawah kendali Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pun sejak awal telah mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk Polres Trenggalek, yang juga sudah bersiap dalam memberikan pengamanan maksimal pada distribusi, penyimpanan maupun saat vaksinasi.

“Selain telah menyiapkan pengamanan dalam hal distrisbusi dan ketika vaksinasi, kami di jajaran Polres Trenggalek juga turut serta membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ungkap Kapolres Trenggalek, AKBP Dony Satria Sembiring saat ditemui beritalima.com, Sabtu (9/1/2021) pagi.

Kapolres menyebut, pihaknya akan all out dalam ikut mensukseskan program dari pemerintah baik pusat, provinsi ataupun daerah. Dengan tetap melakukan kordinasi bersama stakeholder terkait lain, anggota di arahkan untuk selalu bertindak sebagaimana standar operasional prosedur (SOP).

“Kami terus berkoordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Trenggalek dan dinas kesehatan terkait vaksin ini nantinya ,” imbuhnya.

Masih menurut orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek tersebut, ketika ada intruksi dari komando atas, petugas yang sudah disiagakan akan segera bergerak. Baik untuk pengawalan jalur menuju lokasi penyimpanan vaksin, pengamanan distribusi maupun proses vaksinansi.

“Pengamanan jalur penyimpanan vaksin akan dilakukan secara estafet. Sebab saat ini vaksin masih di Dinas Kesehatan Provinsi Jatim,” ujar AKBP Dony Satria.

Selain itu, dirinya juga telah memerintahkan kepada seluruh anggota, utamanya bagian kehumasan dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) untuk melakukan sosialisasi secara massif mengenai program vaksinasi ini. Masyarakat harus diberi tahu serta kefahaman, “Jangan sampai akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan, mereka (masyarakat) jadi enggan bahkan takut jika harus divaksinasi Covid-19,” tandas lulusan Akpol 2000 itu.

Hal senada juga di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga (DinkesPPKB) Trenggalek, dr. Saeroni yang mengatakan jika pemkab saat ini tinggal menunggu jadwal dan ketersediaan vaksin Covid-19 saja.

“Sudah kita siapkan 44 tenaga vaksinator untuk seluruh instansi kesehatan di bawah naungan pemerintah. Teknis maupun perhitungan efisiensi waktu juga sudah kami koordinasikan dengan Komisi IV di DPRD, serta telah memperoleh persetujuan,” jelas dia.

Ditambahkan mantan Direktur RSUD Dr. Soedomo Trenggalek itu, akan ada 22 Puskesmas dan rumah sakit yang memperoleh jatah vaksinasi tahap pertama dari Pemerintah Pusat.

“Prioritas pertama adalah tenaga kesehatan dan medis, kemudian pelayan publik serta kelompok rentan,” pungkasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait