Pondok Pesantren di Probolinggo Diserbu TNI-AD

  • Whatsapp

Probolinggo,- Seluruh koramil-koramil dalam jajaran Kodim 0820/Probolinggo secara serentak melaksanakan karya bakti di pesantren wilayah binaannya yang melibatkan personel koramil, pegawai pemerintahan kecamatan dan desa serta para penghuni ponpes, Jumat (20/1/2017).

Kegiatan dimulai secara serentak mulai pk. 07.00 wib sampai dengan selesai.

Pilihan pondok pesantren adalah memanfaatkan momentum hari jumat yang sudah lebih populer untuk kegiatan bersih-bersih di lingkungan pemerintahan, sehingga kodim berikut jajarannya menyelaraskan kegiatan.

“Sudah menjadi tugasnya bahwa TNI untuk membantu pemerintah daerah khususnya dalam menyukseskan program pembangunan dan meningkatkan pemahaman dan kesejahteraan masyarakat,” kata Kasdim Probolinggo, Mayor Inf Teguh.

Bukan tanpa kebetulan bahwa bagi Kodim 0820 memilihnya adalah lingkungan pesantren. Salah satu alasannya adalah perlu menyelaraskan kebersamaan dan seluruh elemen masyarakat perlu mendapatkan perhatian yang sama.

“Kegiatan ini akan terus berlanjut di setiap hari jumat dan dilaksanakan secara bergiliran masuk ke pesantren atau masjid yang ada di wilayah binaan koramil,”terangnya. Tidak mungkin seluruh pesantren dilaksanakan secara serentak dalam suatu wilayah karena dalak setiap wilayah kecamatan memiliki kadang lebih dari dua, terhitung pula dengan masjidnya. Namun, kegiatan ini bukan pula bagi pesantren atau masjid yang telah dikunjungi kemudian ditinggalkan tetapi tetap dalam binaan para Danramil dan babinsanya.

“Kegiatan ini kita laksanakan di 26 titik ponpes yang tersebar di Kabupaten Probolinggo,”tuturnya.

Selain itu, Ali Murtadho menambahkan, gerakan karya bakti di pesantren ini bukan dengan paksaan namun bagaimana TNI khususnya anggota Kodim 0820 bisa mendekatkan diri dengan masyarakat pesantren atas dasar kesadaran bersama bahwa kegiatan tersebut bermanfaat.

Tidak hanya sekedar bersih-bersih lingkungan pesantren, bahwa personel koramil juga berdialog dengan warga pesantren saling bertukar pikiran, memberikan wawasan dan pemahaman tentang mencegah radikalisme, terorisme dan komunisme. Selebihnya, warga pesantren pun diberikan pemahaman bahwa disiplin dan kerapihan juga dibentuk melalui penataan isi lemari pakaian. “Kami menyebutnya adalah Peraturan Urusan Dalam (PUD)”, kata serda Ali Murtadho babinsa di Tongas.

Karena melibatkan perangkat pemerintahan kecamatan dan desa serta warga pesantren setempat maka jumlah personel yang terlibat rata-rata 150 sampai dengab 300 orang. “Beberapa fasilitas umum akan kita jadikan fasilitas umum. Tapi, kita akan lebih fokus ke ponpes-ponpes untuk terlebih dahulu,” kata Babinsa Kodim Probolinggo itu. (Penrem 083/Bdj)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *