LUMAJANG, beritalima.com–Pondok Pesantren ( Ponpes) “Bahrusysyifa” Kampung Qur’an Bagusari Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Kamis 12/04/2018, kedatangan tamu Negara dari Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) RI.
Kedatangan tamu Negara tersebut adalah dalam rangka meninjau langsung Ponpes “Bahrusysyifa”. Plt Bupati Lumajang, Dr Buntaran turut hadir dalam penyambutan tersebut. Pengasuh Pondok Pesantren “Tahfidzul Qur”an Bahrusysyifa” Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Ustad Imron Rosyadi membenarkan, bahwa memang ada kunjungan dari Jakarta.
Prof Dr. MALIK FAJAR MSc. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI berkunjung ke Pondok Pesantren.
“Kedatangan Prof Dr. Malik Fajar dalam rangka untuk melihat perkembangan Pondok Pesantren yang ada di Lumajang,” ujar ustad Imron.
Menurutnya mengingat Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Bahrusysyifa’ merupakan elemen penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Karena dalam pondok pesantren merupakan sarana prasarana dalam mendidik mental positif dan juga terus memupuk Nasionalisme masyarakat generasi bangsa dari rongrongan golongan yang tidak bertanggung jawab melalui idiologi liberal yang tentu saja tidak dibenarkan dilihat dari perspektif manapun,” tutur Imron Rosyadi.
Diharapkan dengan kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI supaya ada persuasif dan komunikatif antara Pondok Pesantren yang ada di Lumajang dengan Pemerintah Pusat sehingga Pemerintah Pusat juga turut memiliki tanggung Jawab dalam mengembangkan syi’ar islam, memaksimalkan dunia pendidikan dalam memperbaiki generasi bangsa demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa mendatang.
“Kami berharap Watimpres menyampaikan kondisi yang sebenarnya yang ada di Lumajang. Dan untuk memperhatikan keberadaan pesantren di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pesantren dan pengembangan dunia pendidikan sehingga dapat menimbulkan umat yang tangguh turut membantu untuk meningkatkan kecintaan NKRI”, jelas Imron Rosyadi.
Selain itu Watimpres Prof Dr. Malik Fajar menyampaikan ke keluarga besar Ponpes Bahrusysyifa’ bahwa perlu pertama menata niat yang lurus yang baik, dan niat karena hanya ingin meraih ridho Allah SWT, jangan mencari kesohoran dan kemashuran, yang penting niatnya.
“Bahrusyifa itu harus tidak boleh berbelok-belok, tidak boleh nikung-nikung, harus lurus, yang terakhir di harapkan pondok Bahrusyifa jangan di jual untuk kepentingan sesaat,” ucapnya.
(Jwo)