Menurutnya, Ponpes tersebut sudah berpuluh puluh tahun dibangun dengan Kontruksi kayu, selama ini belum ada niat pemerintah Aceh untuk dipermanenkan pondok pesantren tersebut, ini sebenarnya hak pemerintah untuk memperhatikan dunia Pendiddikan Islam di provinsi Aceh. Selasa, 28-06-2016.
Kita Mendesak pemerintah Aceh supaya bisa segera membangun ponpes tersebut, semoga santri yang menuntut ilmu di ponpes itu bisa menjalankan aktivitasnya seperti biasa, dan kita berharap pada donator bisa membantu juga Ponpes itu dengan sukarela.
Di ponpes tersebut terdiri dari 500 kamar putra dan putri dan sekarang pada saat terbakarnya ponpes tersebut tida ada santri nginap sedangkan santi disitu sekitar 250 orang, dan mareka sekarang sudah tidak ada tempat tinggal ini sangat kita khawatir kalau mareka balik dari kampung.
Kita menghimbau kepada pemerintah kabupatan dan pemerintah Aceh segera menangani permasahan yang terjadi pada ponpes darussalam kabupaten Aceh selatan ini, dan kta berharap pada masyarakat yang ingin membantu silakan membantu.
Ponpes darussalam itu di tinggalkan Oleh Abuya Mudawali Al khalidy dan sekarang dipimpin oleh Anaknya tgk, Abi Hidayat M Waly, kita juga mengapresasi terhadap pemerintah Aceh yang segera mangambil langkah untuk memberikan Masa Panik.
Sementara itu ketua Keordinator Barat Selatan DPP Forbes Amsa, Saridan, kepada berita lima menjelaskan, kebakaran ponpes tersebut berakibat Konslet arus pendek PLN, apalagi gedung Ponpes itu berkontruksi Kayu itu sebapnya mudah terbakar.
Dia menambahkan, santri-santri yang kamarnya terbakar nanti akan tinggal di rumah susun sewa bantuan pemerintah pusat yang berada di Kompleks Ponpes Darussaalam.
kebakaran itu terjadi setelah shalat Tarawih, tepatnya pukul 22.30 WIB. Dalam waktu singkat, api dengan cepat menyalar dan menghanguskan tiga blok gedung berkonstruksi kayu milik santri laki laki dan perempuan, ujar Saridan,’’(**)