Poros Baru di Pilgub Jatim Menguat, PKB dan PDIP Bagun Koalisi Usung Cagub-Cawagub

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-
Gonjang-ganjing pemberitaan PKB usung rival petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, kian menguat. Informasi tersebut diungkapkan oleh wakil ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslachah SPd MSi.

Peluang terbentuknya poros baru dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur diluar koalisi partai yang mendukung Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak makin mencuat dengan maraknya pemberitaan di berbagai media.

Anik Maslachah menegaskan PKB lebih condong untuk membangun koalisi bersama PDIP, sekalipun bisa mengusung calon sendiri tanpa koalisi karena memiliki kursi yang melebihi batas minimal 20 persen jumlah kursi di DPRD provinsi Jatim.

“Pasti PKB akan mengarah ke sana,” ujar sekretaris DPW PKB Jatim ini.

Menurut Anik, PKB sangat realistis melihat konstalasi politik Pilgub Jatim 2024, PKB membutuhkan kekuatan besar untuk merebut kursi gubernur, mengingat lawan yang akan dihadapi adalah seorang petahana.

“Maka tentu secara politis kasat mata kita harus berkoalisi dengan partai lain, sekalipun kita sudah cukup untuk maju sendiri, tetapi kita harus hitung-hitungan riel,” sambungnya.

Lebih lanjut wanita cantik berhijab yang selalu tampil penuh energik ini mengungkapkan, untuk membangun provinsi sekelas Jatim dengan penduduk terbesar nomor dua ini, PKB butuh partai lain untuk menjadi partner demi menjaga stabilitas politik kepemerintahan. Oleh karenanya, PKB sangat terbuka bagi partai lain untuk membangun koalisi di Pilgub Jatim.

“Menduduki angka pasti kita untuk melakukan koalisi. Tidak hanya dengan PDIP saja, karena masih banyak partai yang belum menentukan sikap, diantaranya ada NasDem, PKS dan partai non parlemen kan begitu. Dan itu mempunyai massa tersendiri,” tukasnya.

Untuk sementara ini, PKB masih memetakan dan membaca elektabilitas dari para tokoh yang digadang-gadang untuk maju
menghadapi pilgub Jatim, meskipun komunikasi politik masih terus berlangsung bahkan hingga tataran elit partai di pusat.

“Selama belum ada janur kuning melengkung itu masih bisa berubah,” paparnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait