SUMBAWA BARAT NTB,beritalima.com|
Dinas Pertanian, Perkebunan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat sudah melakukan monitoring mendata lahan pertanian yang berpotensi kekeringan di sejumlah wilayah di kabupaten Sumbawa Barat,(17/7).
Lahan pertanian yang mengalami kekeringan ini masih banyak tersebar di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Seteluk, kecamatanTaliwang dan Kecamatan Jereweh, karena potensi gagal cukup tinggi di daerah tersebut. Namun pihak pertanian sudah membantu dengan mesin pompa air, karena masih ada terlihat yang bisa di selamatkan.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Hultikultura Dan Peternakan Suhadi SP.M.Si menyampaikan Kepada media “Kami sudah melakukan koordinasi dengan dinas PU karena saat ini air tidak mencukupi pertanian sehingga kami membantu petani dengan mesin pompa air karena masih ada terlihat yang bisa di selamatkan ,walaupun hasil panen nya tidak biasa maksimal”Terangnya
Ia menambahkan, kedepannya para petani akan di antisipasi dan diberikan asuransi, karena sekarang ada kebijakan Bupati Sumbawa Barat yaitu asuransi petani akan dibayar oleh pemerintah, karena sebelumnya petani hanya di suruh membayar Rp,36.000 persekali musim tanam,namun petani masih ada yang belum mengerti, padahal petani sudah mendapatkan subsidi oleh pemerintah sebanyak Rp,144.000,petani hanya membayar Rp 36.000 dengan dengan jumlah asuransi Rp 180.000 petani bisa mendapatkan Rp,6000.000.
Lanjut, Suhadi, pihaknya menargetkan 2000 Hektar yang akan di asuransi, tetapi hanya sekitar 100 hektar yang mau ikut. Akhirnya dibantu dengan subsidi total dengan cara bertahap yaitu pada tahun depan akan di asuransikan 2000-2500 hektar lahan pertanian.
“Tetapi bukan hanya musim kekeringan ada asuransi, nanti saat musim hujan atau banjir akan di asuransi, karna bulan oktober sampai maret akan masuk musim tanam pertama saat itulah akan dimulai asuransi bagi petani,” Ujarnya.
Ia menuturkan,Bagi petani yang belum terkena asuransi maka akan diberikan di tahun depan, prioritas kedepan akan memanfaatkan sumber air permukaan dengan cara memompa menggunakan mesin 15-24 PK khususnya lahan petani yang dekat dengan sumber air.”(Rozak B5)