Potensi Wisata di Kabupaten Pacitan

  • Whatsapp

PACITAN, beritalima.com – Tak dipungkiri lagi bahwa, Pariwisata adalah sektor yang merupakan salah satu pilar utama ekonomi suatu negara. Pentingnya pengembangan di sektor ini dapat kita lihat, dimana negara-negara di belahan manapun di dunia ini, begitu gencar melakukan pengembangan kepariwisataan daerahnya. Di negara maju, sudah merambah pada industri pariwisata untuk memacu mesin penghasil devisa negaranya .
Apakah indonesia akan menuju industri pariwisata ?. Dalam sudut pandang penggalian devisa negara sektor non migas,tentu saja jawabannya “ya”. Tetapi yang perlu digaris bawahi adalah, kacamata industri yang mana yang akan kita pakai, industri pariwisata yang seperti apa yang pas di terapkan di negeri kita ini. Masih perlu sekali menjelaskan serta mendewasakan pemikiran tentang industri pariwisata kepada masyarakat. Agar tidak terjadi kerancuan dan pemikiran yang kebablasan yang mengakhibatkan justru kontaminasi budaya luar yang mewarnai budaya kita sendiri. Dan hal ini sudah banyak terjadi di beberapa daerah di indonesia.
“Ngono yo ngono, ning ojo ngono” , nampaknya kalimat R.Ng. Ronggowarsito,sang maestro tanah jawa ini sangat relevan sebagai pengingat kita dalam membuat ” zona marking” pengembangan Industri pariwisata indonesia. Pembatasan sangatlah perlu,mengingat derasnya arus globalisasi di segala bidang saat ini. Pengembangan potensi lokal tidak boleh menghilangkan karakter bangsa . Justru sebaliknya dimana penguatan karakter bangsa adalah modal dasar dari pengembangan pariwisata indonesia yang berbasis industri. Karakter asli inilah yang dimunculkan di permukaan dan dijadikan magnet utama menarik wisatawan.
Ini sangatlah masuk akal, karena sesuatu yang orisinil selalu mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Karena di dalamnya terdiri dari dua substansi dasar yaitu asli dan murni, yang membuat orang akan lebih berfikir ke arah nilai daripada harga. Secara otomatis akan terjadi resultan pendorong kata “deal” yang sama-sama melegakan kedua belah pihak.
Modal dasar tersebut sebenarnya sudah kita punyai, hanya saja perlu menggugah kesadaran bangsa ini untuk ikut berperan mengembangkannya menuju industri yang mendorong percepatan ekonomi bangsa. Hal ini mengingat bahwa, Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan, tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya.
Dalam kunjungan ke Kabupaten Pacitan kali ini, saya (penulis) mencoba menggali potensi pariwisata yang ada, sehingga bisa di maksimalkan dengan pola pengembangan Industri Pariwisata terpadu dan berkesinambungan, yang lebih kompetitif. Kota Seribu Goa, demikian sebutan bagi kota yang terletak di ujung barat daya pulau jawa ini. Kabupaten yang didominasi pegunungan kapur ini memang sangat dikenal memiliki banyak sekali Goa indah nan eksotis. Salah satunya adalah goa gong, goa dengan predikat yang terbaik di asia. Bibir pantai dengan karakter yang beragam juga melengkapi keindahan alamnya. Deburan ombak yang menggulung di kejauhan tampak bercanda dengan para peselancar, adalah pemandangan yang bisa kita temui di pantai pancer . Memang surfing adalah kegemaran wisatawan asing, dan mereka cukup dimanjakan oleh alam bumi pacitan. Bagi penyuka eksotisme pantai, ada pantai Klayar dengan gugusan karang, serta harmonisasi suara seruling alam yang acap kali bersiul dan menimbulkan nada-nada tertentu ketika ombak menerjang. Masih banyak lagi pantai-pantai lain yang tak kalah menarik yang bisa kita kunjungi di pacitan
Pacitan dikenal sebagai penghasil aneka batuan yang telah dijadikan industri kecil bagi perajin batu akik. Kilau batuan sempat menjadi primadona di awal tahun 2015. Batu akik pacitan mempunyai ciri khas sendiri di bandingkan dengan batu hias dari daerah lain, seperti aceh ataupun garut.
Berbicara pariwisata, tentu tak lepas dari wisata kuliner. Di sektor pertanian ada beberapa jenis varietas tanaman pertanian yang bisa dikembangkan menjadi makanan olahan penunjang wisata kuliner. Ubi kayu adalah produk pertanian unggulan selain jagung. Tanaman buah buahan seperti jeruk dan pisang juga sudah cukup terkenal. Ini bisa dikembangkan sebagai buah tangan ketika berkunjung di pacitan
Kesenian dan Budaya di pacitan juga cukup beragam. Ada beberapa yang cukup unik dan bisa dijadikan sajian bagi wisatawan yang berkunjung. Petik pari, mantu kucing , jangkrik genggong dan masih banyak lagi kesenian khas pacitan yang menarik.
Untuk menuju pacitan sampai saat ini cukup mudah yaitu alat transportasi darat. Dari surabaya ada transportasi umum berupa bis besar AKAP ber-AC. Demikian pula dari arah jogjakarta juga tersedia bis besar ber-AC. Ada jalur bus kecil dari ponorogo ke pacitan. Jalur ini cukup ramai dan jadi pilihan warga pacitan. Pembangunan jalan raya jalur selatan yang masih belum selesai, dan perlu adanya bandara komersial yang dapat menunjang berkembangnya pariwisata Kabupaten pacitan.
Terdapat banyak hotel di kabupaten Pacitan mulai dari kelas melati sampai kelas menengah harga relatif terjangkau, sistem pelayanan yang sudah standart Hotel pada umumnya, jarak dari tempat lokasi wisata ke satu lokasi lain cukup berdekatan, dengan waktu tempuh antara 30 menit sampai 40 menit saja dalam perjalanan menuju lokasi mata anda dimanjakan dengan pemandangan gunung bebatuan yang menajudkan.
Banyak sekali event seni dan budaya yang telah di gelar selama ini di Kabupaten Pacitan. Haruslah dilestarikan dan ditumbuh kembangkan mengingat seni budaya yang disajikan adalah refleksi atau pun artikulasi dari peradapan masyarakat yang menyajikannya, kemapanan dan keteraturan suatu kaum dapat dilihat dari pagelaran seni dan budayanya.
Sebuah terobosan bagus telah digagas dan di luncurkan pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur yaitu Kelompok Sadar Wisata atau disingkat POKDARWIS. Keberadaan POKDARWIS jika dilihat dari latar belakang, tujuan,serta semangat pembentukannya, diharapkan mampu mengangkat citra tempat wisata setempat . Perintah benar-benar memahami bahwa kepentingan pengembangan pariwisata ini memerlukan keterlibatan masyarakat lokal yang notabene menjadi pelaku dan pelaksana baik secara langsung ataupun tidak langsung di suatu lokasi yang menjadi destinasi wisata.
Mereka ini adalah ujung tombak pelaksana lapangan dari kepentingan pengembangan pariwisata daerah. Pemerintah sudah melakukan beberapa pelatihan guna menunjang pelaksanaan dan meningkatkan kemampuan personal anggotanya dalam hal kepariwisataan dan semua faktor pendukungnya (untung)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *