CIANJUR, beritalima.com | Pandemi COVID -19 telah mengguncang dunia. Dampak penyebaran Virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu sungguh luar biasa. Selain nyawa korban berjatuhan, perekonomian luluh lantak. Pengusaha banyak yang merugi.
Di Selatan Kabupaten Cianjur, Sarna (70), perajin cobek nyaris kehilangan kehidupan. Jika dalam keadaan normal biasa menjual satu atau dua cobek seharga Rp. 15 ribu untuk kebutuhan hidup bersama putri semata wayangnya, kini hampir tidak ada pembeli.
Pantauan beritalima, selain terancam kelaparan, mereka harus tinggal di gubuk reyot berukuran 2,5 x 3 meter yang sudah pasti tidak layak huni tanpa penerangan listrik. Hal tersebut menambah deretan potret buram dari Naringgul Cianjur.
Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang tercatat sebagai warga Kampung Sukaresmi, RT. 2/RW.9, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul itu tidak pernah menerima bantuan Progam Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) termasuk sambungan listrik gratis. Apakah mereka juga tidak masuk dalam daftar penerima bantuan dampak COVID-19 yang disiapkan Pemerintah ? (Pathuroni Alprian)